Jakarta (ANTARA News) - Partai Bulan Bintang terus mempersiapkan langkahnya untuk mengikuti pemilu 2014, kata Ketua Umum DPP PBB Malam Samad Kaban.

Dalam sambutan pada Mukernas ke II PBB di Jakarta, Jumat sore, Kaban mengajak kepada seluruh kader PBB untuk bekerja keras demi mengembalikan kejayaan PBB di pemilu 2014.

Hadir dalam pembukaan Mukernas perwakilan dari Partai Hanura dan PKNU sebagai Aliansi Hijau yang digagas oleh PBB. Tidak hanya itu, pembukaan ini juga dihadiri oleh seluruh DPW PBB dan DPC PBB dan anggota DPRD dari PBB se-Indonesia.

Kaban mengatakan, pengalaman pemilu dari tahun ke tahun khususnya pemilu 2009 merupakan pemilu belum baik. "Banyak dugaan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi, ada datanya tapi tidak dapat ditindaklanjuti," katanya.

Kaban menginformasikan mengenai UU penyelenggara pemilu yang disahkan pada tahun 2011 tidak memiliki perubahan signifikan dari perubahan UU penyelenggara pemilu 2009 lalu. "Pemilu 2014 memiliki peluang kekurangan seperti pemilu 2009. Kami mengimbau kepada seluruh kader untuk menentukan taktik dan stregti pemenangan pemilu," ujarnya.

Dalam Mukernas ini, Kaban meminta seluruh untuk merumuskan untuk pemenangan pemilu dengan catatan penyelenggara pemilu akan lebih baik dari tahun 2009 lalu.

Mengenai ambang batas suara di parlemen (PT - Parliamentary threshold), Kaban mengatakan terserah berapa pun PT yang akan di naikkan, jika memang 9 parpol yang ada di DPR mau menyederhankan dan menetapkan sisitem presidensial. "Tanggung jika hanya 4 persen, sekalian buat 15 persen. Saya yakin tidak akan partai yang lolos, dan tidak ada parpol di Indonesia ini," katanya.

"Bagi saya yang perlu disederhankan bukan parpol, tapi fraksinya. Fraksi di DPR boleh berdiri sendiri, jika memperoleh suara 15 persen, jika tidak memenuhi bisa digabung dengan parpol-parpol yang tidak lolos PT, dan disitulah suara rakyat tidak hangus," ujarnya lagi.

Mengenai capres, Kaban mengatakan DPP PBB belum saatnya untuk dibahas. Masih ada waktu untuk merenung dan mencari bakal capres potensial.

"Soal capres saya belum bisa singgung, karena saya menginginkan capres yang layak, mampu menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia, kita punya stok. Yang sudah terujui, terukur dan punya kapasitas, untuk melakukan perubahan signifikan. Tentunya jawabannya adalah Yusril Izha Mahendra," kata Kaban disambut tepuk tangan peserta Mukernas. (*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012