Aljiers (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Pemrotes bentrok dengan polisi anti-huru-hara, Selasa (10/1), di Provinsi Laghouat, 400 kilometer di sebelah selatan ibu kota negeri itu, Aljiers, sehingga membuat beberapa orang menderita luka ringan di kedua pihak, demikian laporan media setempat.

Pada pagi hari yang sama, penduduk setempat berpawai di luar gedung pemerintah Aljazair untuk melancarkan protes karena mereka tak dimasukkan ke dalam program perumahan.

Ketika seorang pemuda di dalam kelompok tersebut melemparkan batu ke arah personel polisi anti-huru-hara, petugas keamanan pun berusaha membubarkan mereka dengan menggunakan gas air mata.

Setelah polisi menutup daerah itu, pemrotes bergerak ke lapangan El Maamourah, yang berdekatan, dan memulai aksi duduk, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu pagi. Mereka memegang gambar Presiden Abdelaziz Bouteflika dan mengibarkan bendera nasional, kata kantor berita setempat, APS.

Beberapa kelompok kecil pemrotes turun ke jalan di daerah pusat kota, sambil meneriakkan slogan yang mencela sistem keadilan, penyingkiran dan korupsi, sementara banyak personel polisi anti-huru-hara berjaga-jaga.

Bentrokan mereda pada malam hari, tapi pemrotes berikrar akan melanjutkan aksi damai mereka sampai tuntutan mereka dipenuhi.

Penduduk di Laghouat telah berpawai sejak Rabu lalu (4/1), guna menuntut pembatalan "daftar tak adil mengenai perumahan" yang dirancang untuk mendistribusikan 190 rumah kepada mereka yang hidup di rumah kumuh. Mereka juga menuntut pemecatan pejabat setempat yang merancang daftar kontroversial tersebut.(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012