"Masing-masing keluarga akan mendapat bangunan rumah senilai Rp30 juta. Rencananya, dibangun sebelas rumah di empat desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah," kata Manajer Pelayanan Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) UGM Adi Wibowo di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, program rumah untuk keluarga miskin itu bertujuan meningkatkan akses pelayanan perumahan bagi keluarga ekonomi kurang mampu. Bantuan rumah tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi keluarga korban bencana erupsi Gunung Merapi.
"Mereka yang mendapat bantuan rumah mayoritas tinggal di sekitar enam kilometer dari puncak Gunung Merapi. Saat ini ada sekitar 11 kepala keluarga (KK) yang berasal dari enam dusun dari empat desa, yakni Desa Kalibening, Sumber, Wates, dan Argomulyo yang mendapat bantuan rumah," katanya.
Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan program itu akan dilanjutkan untuk membangun rumah bagi mereka yang masih membutuhkan. Sasarannya adalah keluarga yang masih kesulitan ekonomi.
"Kami berharap sektor informal bisa dihidupkan kembali dan bangkitkan kembali usaha kecil dan menengah serta mendorong semangat dan kerja keras mereka untuk bekerja kembali meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Direktur Eksekutif Baznas, Teten Setiawan mengatakan, bantuan rumah ini sebagai bentuk realisasi penyaluran dana zakat yang dihimpun oleh Baznas.
"Besarnya dana yang kami himpun sangat tergantung dari penyaluran dana tersebut. Kami berharap program itu bisa diterima bagi yang berhak mendapatkan," katanya.
Menurut dia, rumah yang dibangun akan dirancang oleh arsitek UGM agar bisa memberikan hasil yang lebih optimal. Prinsip Baznas dalam menyalurkan dana itu adalah harus memberikan jaminan sosial, memuliakan dan menyejahterahkan penerimanya.
(L.B015*H010/M008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011