Palembang (ANTARA News) - Manajemen Sriwijaya FC menyatakan banding ke PSSI, Kamis, atas sanksi degradasi, denda, dan larangan transfer pemain yang ditetapkan Komisi Disiplin PSSI, Rabu (21/22).
"Surat banding sudah dikirimkan ke PSSI pada pukul 13.00 Kamis siang ini, sesuai arahan dari Presiden Klub H Dodi Reza Alex dalam rapat setelah ditetapkannya sanksi degradasi ke Divisi Utama," ujar Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri Augie Bunyamin, Kamis.
Dia menjelaskan, manajemen SFC memberikan perlawanan (banding) karena menilai sanksi yang diberikan itu tidak mendasar.
"Kami tidak pernah menyatakan menolak ikut Liga Prima. Malahan telah menunjukkan itikad baik mendaftarkan diri mengikuti Liga Prima, meskipun mengikuti Liga Super juga. Lalu mengapa kami harus disanksi," kata dia.
Komisi Displin (Komdis) PSSI memberikan sanksi kepada SFC berupa diskualifikasi dari kompetisi Indonesian Premier League (IPL) 2011/2012 dan terdegradasi ke Divisi Utama pada musim selanjutnya.
Sanksi itu diberikan berdasarkan penilaian Komdis yang menganggap SFC tidak sportif karena menolak untuk bermain melawan Persebaya dalam kompetisi IPL pada tanggal 17 Desember 2011 lalu.
"SFC tidak bertanding menghadapi Persebaya karena tampil menghadapi Persija pada kompetisi Liga Super Indonesia. Itulah yang membuat Komdis menilai SFC tidak sportif dan layak diberikan sanksi," ujar dia.
Padahal, tim yang akan dikirimkan melawan Persebaya adalah berbeda dengan tim yang diturunkan pada Liga Prima Indonesia.
"Bagaimana kami mau melawan Persebaya, surat permohonan bergabung dalam kompetisi IPL saja belum dijawab. Ternyata PSSI menginginkan tim SFC yang berlaga pada Liga Super yang diturunkan, bukannya tim baru. Jelas ini tidak mungkin," kata dia.
Selain terdegradasi "Laskar Wong Kito" juga terkena denda sebesar Rp 500 juta, dan pelarangan melakukan aktivitas transfer pemain, termasuk kegiatan dalam Transfer Matching Sistem (TMS).
"Hari ini kami mengirimkan surat banding terlebih dahulu, kemudian dalam tiga hari ke depan akan diminta melakukan memori banding (menceritakan kronologis). Kemungkinan akan ada perwakilan manajemen ke Jakarta bertemu langsung Komdis," ujar dia.
Harapannya, PSSI memberikan SFC izin berlaga di Liga Prima dengan tim yang berbeda dan tidak membuat suatu manajemen baru diluar PT Sriwijaya Optimis Mandiri.
"PSSI inginnya manajemen Sriwijaya FC membuat suatu tim dan manajemen yang berbeda, dan tentunya dengan nama yang berbeda. Ini yang tidak mungkin kami lakukan," kata dia.
PSSI akhirnya memutuskan untuk menjatuhkan sanksi berat pada tiga klub anggotanya karena menolak tampil di Liga Prima Indonesia, kata Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI Catur Agus Saptono.
"Komdis menilai penolakan bermain itu sebagai pengunduran diri. Karena Sriwijaya FC memilih untuk bermain di Liga Super Indonesia, berarti kami anggap mereka mengundurkan diri dari Liga Prima Indonesia," kata dia.
Pada awalnya, SFC berniat mengikuti Liga Prima Indonesia (kompetisi legal PSSI), namun karena sejumlah pelanggaran statuta maka manajemen klub itu beralih ke Liga Super Indonesia. Seperti halnya, pilihan yang dilakukan klub-klub elite Indonesia lainnya.
Belakangan, manajemen SFC memutuskan mengikuti dua kompetisi sekaligus dengan menyiapkan suatu tim yang berbeda. Namun, keputusan SFC itu malah berbuah sanksi terdegradasi ke Divisi Utama pada musim depan.
(ANT-039/I007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
sok pinter sih .... pencinta sfc yang rugi ni....