Tripoli (ANTARA News) - Pasukan keamanan Libya akan mengintegrasikan 50.000 gerilyawan yang memerangi pasukan yang setia pada mantan pemimpin Libya Muamar Gaddafi ke dalam pasukan keamanan, kata menteri dalam negeri sementara negara itu, Kamis.
Fawzi Abdelali mengatakan semua brigade tempur yang berperang di garis depan akan masuk jajaran pasukan keamanan kementerian pertahanan dan kementeruan dalam negeri, lapor AFP.
Ia mengatakan sebuah "komisi petempur" telah dibentuk oleh Dewan Transisi Nasional (NTC) untuk melakukan pengintegrasian para bekas pemberontak itu ke dalam pasukan keamanan.
Abdelali, yang berbicara pada acara untuk menandai selesainya pelatihan satu kelompok bekas pemberontak oleh polisi Prancis, tidak memberikan kerangka waktu bagi pengintegrasian itu.
Menteri itu mengatakan rencana pengintegrasian tersebut akan diumumkan secara resmi pekan dekan, dan menambahkan negara Afrika utara itu merencanakan untuk merehabilitasi 200.000 petempur dalam jangka waktu lama.
Puluhan ribu warga sipil Libya telah mengangkat senjata ketika pemberontakan anti-Gaddafi meletus pada Februari lalu.
Mereka merebut kota demi kota dalam periode delapan bulan sebelum pada akhirnya menggulingkan rezimnya yang sudah berusia 42 tahun. Gaddafi sendiri ditangkap dan dibunuh pada 20 Oktober.
Abdelali menjanjikan "perubahan kualitatif" dalam situasi keamanan pada tiga bulan ke depan, mengatakan pasukan keamanan sekarang ini tidak tampak tegap di jalanan.
Ia juga mengatakan bahwa kementerian dalam negeri akan segera menguasai tanah perbatasan, bandara dan pelabuhan.
"Penguasaan tanah perlintasan perbatasan, laut dan udara merupakan faktor penting yang memberikan gagasan pada setiap orang mengenai eksistensi otoritas suatu negara," katanya.
"Dari pekan depan kami akan mulai mengambil kendali pos-pos perbatasan (dengan Tunisia) di barat dan secara berangsung-angsur pindah ke bandara."
Pada Rabu, pemerintah Tunisia telah menutup sebuah pos perbatasan setelah insiden yang tak ditentukan yang melibatkan warga Libya dan sejumlah pejabat pajak Tunisia.
Bandara internasional Tripoli, sementara itu, dikuasai oleh sebuah kelompok brigade Zintan. (S008/C003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011