Washington (ANTARA News) - Tembakan dari pos militer Pakistan ke Afghanistan memicu serangan lintas batas NATO yang menyebabkan 24 tentara Pakistan tewas, kata sebuah laporan Minggu, mengutip para pejabat Afghanistan dan Barat.
Wall Street Journal, menyebut tiga pejabat Afghanistan dan Barat yang tak disebutkan namanya, mengatakan serangan tersebut -- yang memicu kemarahan besar di Islamabad -- diminta guna melindungi pasukan NATO dan Afghanistan yang menyasar para pejuang Taliban, lapor AFP.
Tembakan datang dari pos yang jauh di wilayah Mohmand di daerah suku Pakistan yang tidak patuh pada hukum, yang dicap sebagai pusat Al-Qaida oleh Washington.
"Tembakan datang dari posisi melawan pasukan angkatan darat Afghanistan yang meminta dukungan dan inilah yang terjadi," kata seorang pejabat Afghanistan di Kabul dengan syarat tidak disebutkan namanya.
Pejabat itu menambahkan pemerintah di Kabul yakin tembakan itu datang dari pangkalan militer Pakistan -- dan bukan dari para pemberontak di wilayah itu.
Versi tersebut dibenarkan oleh dua pejabat Afghanistan yang bekerja di zona perbatasan. Salah seorang pejabat polisi perbatasan mengatakan para pejabat Pakistan diberi informasi mengenai operasi NATO sebelumnya.
Pakistan mengatakan serangan tersebut "tidak diprovokasi" dan memblokir konvoi NATO untuk memasuki Afghanistan. Negara itu juga telah memerintahkan peninjauan kembali aliansinya dengan Amerika Serikat, menenggelamkan hubungan yang sudah dingin ke dalam krisis lebih jauh.
Seorang pejabat Barat yang mendiskusikan serangan tersebut dengan para pejabat militer di Kabul Minggu mendukung versi kejadian yang diberikan oleh para pejabat Afghanistan.
Pasukan NATO dan Afghanistan "ditembak dari pangkalan angkantan darat Pakistan," kata pejabat Barat itu. "Ini merupakan tindakan defensif."
Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen menyebut serangan itu sebuah "insiden tragis, tak disengaja."
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dan Menteri Pertahanan Leon Panetta Minggu menyampaikan "rasa bela sungkawa terdalam" mereka kepada Pakistan dan mengatakan mereka akan mendukung penyelidikan terkait insiden tersebut. (K004)
Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011