Kepala Desa Aur Kuning, Kampar Kiri, Sabirin, yang ditemui ANTARA di lokasi banjir Jumat mengatakan, sejauh ini belum diketahui secara pasti jumlah rumah yang terseret derasnya arus sungai Kampar mengingat jangkauan pihaknya yang terbatas.
"Yang jelas, informasi terakhir dari banyak warga, ada sekitar sepuluhan rumah yang telah hanyut. Semuanya rata dengan air," katanya.
Selain menghanyutkan lebih dari sepuluh rumah, menurut dia, banjir bandang yang muncul setiap musim penghujan itu juga telah menyebabkan ribuan hektare lahan perkebunan warga di Kecamatan Kampar Kiri habis terendam.
"Sementara rumah yang terendam dengan ketinggian air mulai dari semata kaki orang dewasa hingga tiga meter ada sekitar 5 ribuan lebih," ujarnya.
Seorang warga Desa Aur Kuning, Heri, mengatakan, banjir yang muncul kali ini merupakan banjir terparah sepanjang tahun 2011.
"Melihat kondisi cuaca, banjir bisa lebih parah lagi. Karena hujan di sini terjadi hampir setiap hari dan sungai-sungai kecil yang melintasi rumah-rumah warga juga telah meluap," katanya.
Saat ini menurut dia, sudah ada seratusan warga dari enam desa yang ada di Kecamatan Kampar Kiri memilih untuk mengungsi ke rumah-rumah warga lainnya yang berada di daratan lebih tinggi.
"Banyaknya warga yang mengungsi karena banjir saat ini semakin parah. Bahkan nyaris enam desa yang ada, semuanya terendam," kata dia.
Saat ini ANTARA masih terus mengumpulkan informasi terkait bencana banjir bandang di Kampar Kiri. Informasi terakhir, satu orang ditemukan tewas setelah terseret arus banjir dan dua orang masih dikabarkan hilang.
(KR-FZR/B012)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011