Paris (ANTARA News) - Popularitas Twitter melonjak di Dunia Arab selama setahun terakhir, ungkap penelitian yang diterbitkan hari Kamis. Peran kunci dari situs jejaring sosial tersebut adalah dalam revolusi "Arab Spring".
Pesan secara online Twitter, atau tweets, dalam bahasa Arab meroket dari 99.000 sehari pada Oktober 2010 menjadi lebih dari dua juta pada bulan lalu, ungkap pemantau media sosial Semiocast.
Bahasa Arab sekarang bahasa yang paling populer kedelapan pada situs microblogging dengan pesan tidak lebih dari 140 karakter tersebut.
Twitter, Facebook dan situs jejaring sosial lainnya digunakan untuk menuliskan pemberontakan di Timur Tengah dan Afrika utara dan untuk memobilisasi dukungan.
"Dengan kejadian-kejadian terakhir, Twitter telah tumbuh sangat cepat di Tengah Timur," kata laporan itu.
Inggris tetap menjadi bahasa utama dari Twitter, dengan lebih dari 70 juta tweets diposting setiap harinya, kini merupakan persentase yang jauh lebih kecil.
Global tweets turun lebih dari 60 persen pada 2009 menjadi hanya di bawah 40 persen dua tahun kemudian.
Tweets dalam bahasa Jepang -- bahasa yang paling populer kedua di Twitter -- tercatat 14,2 persen dari total harian, turun dari 19 persen tahun lalu.
Sebaliknya jumlah tweets dalam bahasa Thailand telah berlipat-lipat dengan 470 persen.
Sekitar setengah juta tweets dalam bahasa China dibuat ke situs setiap harinya, meskipun ada larangan penggunaan Twitter di negeri ini.
Studi ini mencakup sampel dari 5,6 miliar tweets, atau 10 persen dari tweets global, dikumpulkan antara 1 Juli 2010 hingga 21 Oktober 2011 dalam 61 bahasa.
(A026)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011