Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut mempertimbangkan tawaran helikopter antikapal selam SH-2G Supersprite dari perusahaan maritim Amerika Serikat untuk memperkuat armada tempurnya.
"Kami tertarik sekali dengan arsenal tersebut, karena sangat mendukung untuk memperkuat daya tempur dan daya tangkal. Tetapi kami akan pertimbangkan matang-matang," kata juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Paparan tentang helikopter antikapal selam itu disampaikan Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis Kaman Helicopters Company Mark Tattershall dan Manajer Pengembangan Bisnis Kaman Aerospace Company Stephen D Rutter kepada Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno.
Untung menambahkan, keberadaan arsenal baru sangat diperlukan armada udara TNI Angkatan Laut untuk memantau dan mengawasi wilayah perairan nasional yang sangat luas.
"Karenanya, keberadaan helikopter antikapal selam itu sangat menarik untuk mendukung kegiatan patroli maritim, daya tangkal dan daya tempur," katanya menegaskan.
Selama ini patroli maritim TNI Angkatan Laut masih menggunakan pesawat udara Nomad dan Cassa yang usianya relatif sudah uzur.
Kekuatan udara Dinas Penerbangan TNI Angkatan Laut saat ini terdiri atas pesawat sayap putar (helikopter) dari jenis NBell 412, NBO-105 dan NAS Super Puma, Colibri, serta pesawat sayap tetap untuk keperluan transportasi dan patroli maritim berupa NC-212 dan Nomad.
(T.R018/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011