Produser Eksekutif Snuff Puppets Simeon Moran melalui siaran persnya di Yogyakarta, Jumat, mengatakan pertunjukan visual boneka raksasa dan teater fisik itu mengambil tema "Wedhus Gembel".
Menurut dia pertunjukan boneka raksasa Wedhus Gembel pertama kali diciptakan pada 2009, yang merupakan perumpamaan tentang siklus kehidupan, daya perusak alam.
"Pertunjukan Wedhus Gembel menggambarkan bagaimana keluguan dan keindahan dapat menyamar dalam bentuk monster," kata dia.
Dia mengatakan kelompok teater berbasis dari Melbourne Snuff Puppets dan seniman Yogyakarta dalam pertunjukan itu akan menjelajahi cerita-cerita kehidupan dan mitologi tradisional dan kontemporer Indonesia.
"Kami sangat senang bisa kembali lagi dan memperoleh semangat baru dalam menggalang kerja sama dengan seniman Indonesia yang fantastis. Pertunjukan kolaborasi dan perjalanan keliling
Indonesia ini merupakan kesempatan besar bagi kami semua," katanya.
Menurut dia, Snuff Puppets telah mengembangkan hubungan yang kukuh dengan seniman Indonesia yang berbasis di Yogyakarta sejak 2006 dan sudah sering berkunjung ke Indonesia.
Sementara itu, Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Australia Sanchi Davis mengatakan menyambut baik pertunjukan lintas budaya spektakuler oleh kelompok teater boneka Melbourne Australia dan seniman Yogyakarta.
Dia mengatakan Pemerintah Australia melalui Lembaga Australia-Indonesia (AII) dan Dewan Kebudayaan Internasional Australia (AICC) mendukung sepenuhnya kerja sama dan kolaborasi bilateral seni dan budaya kedua negara.
(ANT-293/K005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011