Batam (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Singapura merayakan keragaman budaya dan harmoni melalui pagelaran seni bersama Indonesia-Singapura bertajuk "Celebration of Cultural Divercity and Harmoni" di Batam, Sabtu malam.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Fredy H Tulung mengatakan, pagelaran seni bersama dua negara itu bertujuan mempromosikan kebudayaan masing-masing.
"Tujuannya untuk membangun persahabatan melalui kesenian tradisional, mempertahankan, dan meningkatkan kesejahteraan dua negara," kata dia.
Dirjen mengatakan acara yang diadakan di Batam itu dapat memberikan pengalaman berbeda bagi yang menyaksikan.
Wakil Serkretaris Kementerian Informasi, Komunikasi, dan Seni Singapura Sim Gim Guan mengatakan acara sudah direncanakan sejak Oktober 2010 dalam pertemuan kedua negara di Singapura. "Saya senang bisa jadi kenyataan," kata dia.
Menurut dia, tarian dan lagu tradisional adalah identitas bangsa.
Indonesia, kata dia, terkenal dengan keragaman dan kekayaan budaya yang dimiliki. "Dan Singapura senang bisa berkontribusi dan berbagi," kata dia.
Dalam pagelaran yang disiarkan TVRI dan Media Coorp itu seniman Singapura membawakan dua pagelaran yaitu Tari Junjung Adat dan lagu Zapin Budi dan Ya Laddan yang dinyanyikan penyanyi Singapura Rudi Johan bin Muhammad Hussain.
Beberapa seniman Nusantara akan menampilkan keragaman budaya antara lain Tari Saman Gayo dari Kabupaten Gayo Luwes, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, nyanyian dengan judul Calon Arang yang dibawakan Marusya Chamber Music, tari Siput Gondang dan Guong Kwayang serta penampilan lagu dari Maya KDI yang membawakan lagu Laksmana Raja di Laot.
Pimpinan kelompok tari Singapura Sum Muhammad Said mengatakan amat senang bisa terlibat dalam pagelaran budaya yang mempertemukan seniman dari dua negara bersahabat.
"Ini yang pertama untuk kami, sebelumnya kami sering mewakili Singapura dalam pagelaran ASEAN," kata dia.
Sum Muhammad Said mengatakan akan membawakan Tari Junjung Adat yang menceritakan tentang persahabatan junjung adat menantang budaya.
"Juga bercerita tentang tempat bersejarah di Singapura yaitu Teluk Belanga," kata dia.
(T.Y011/N002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011