Bukittinggi, Sumatera Barat (ANTARA News) - Gunung Marapi hingga Jumat pagi masih mengeluarkan asap hitam.

Pantauan ANTARA di Sungaipuar, Kabupaten Agam, pada pukul 08.15 WIB, menunjukkan puncak gunung di Koto Baru, Tanah Datar, itu mengeluarkan asap hitam tapi sudah mulai menipis tidak seperti dua hari lalu.

Warga Sungaipuar, Yulia Ningsih, Jumat mengatakan, asap hitam Marapi tidak lagi setebal dua hari lalu dan disertai debu vulkanik.

"Gumpalan asap hitam kali ini terlihat menipis dan tingginya juga telah berkurang dari biasa diperkirakan mencapai 50 meter," katanya.

Gumpalan asap hitam disusul asap putih berasal dari kawah gunung, tidak lagi terlihat setelah ditutup kabut sekitar pukul 09.30 WIB.

Jon Badorai, warga Sungaipuar mengatakan, warga Sungaipuar telah sering melihat setiap pagi gunung mengeluarkan asap yang kadang disertai abu vulkanik.

"Sejak gunung meletus sebulan yang lalu hampir tiap hari asap hitam mengumpal dari kawah gunung," katanya.

Petugas pengamatan gunung Marapi Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BGPVMB) Bukittinggi, Warseno, mengatakan, gunung berketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) masih berstatus waspada level II.

"BGPVMB tetap mengeluarkan larangan bagi masyarakat dan pendaki untuk tidak melakukan pendakian sampai tiga kilometer dari puncak," katanya.

Dua hari lalu, Selasa, gunung ini telah mengeluarkan debu vulkanik bercampur belerang sekitar 150 hingga 200 meter dari kawah.(*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011