Pamekasan (ANTARA News) - Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur Khairul Kalam menilai, mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur layak mendapat penghormatan sebagai pahlawan nasional, karena jasa-jasa terhadap bangsa selama ini.

"Dia sangat berjasa dalam hal demokratisasi, wawasan kebangsaannya sangat bagus, iklusif dalam hal pemikiran serta menghargai perbedaan," kata Khairul Kalam di Pamekasan, Selasa.

Tidak hanya itu saja, menurut Khairul Kalam, Gus Dur semasa hidup juga dikenal sebagai tokoh perdamaian, bahkan pembela kelompok minoritas.

"Pahlawan dalam konteks kekinian hemat saya adalah seperti Gus Dur. Bukan lagi memanggul senjata, akan tetapi memerangi hal-hal yang bersifat tirani dan tidak manusiawi. Nah Gus Dur itu orangnya seperti itu," kata Khairul Kalam.

Gus Dur tidak termasuk dari 22 nama yang diusulkan menjadi calon pahlawan ke Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, meski sebelumnya banyak kalangan menginginkan agar Gus Dur dijadikan sebagai pahlawan nasional.

Mantan Presiden lain yang juga sempat diusulkan menjadi pahlawan nasional adalah mantan Presiden Soeharto.

"Tapi hemat saya, Gus Dur ini masih lebih baik dengan pertimbangan pemikirannya itu," kata Kahirul Kalam menjelaskan.

Politisi dari Partai Demokrat ini lebih lanjut menyatakan, hal yang juga patut menjadi pertimbangan adalah upayanya dalam memperjuangkan pluralisme dan kebebasan berfikir.

Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan oleh Pemerintah kepada seseorang warga Negara Indonesia yang semasa hidupnya melakukan tindak kepahlawanan dan berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara.

Gelar pahlawan nasional biasanya dianugerahkan pada Hari Pahlawan setiap 10 November. Untuk menyandang gelar tersebut harus memenuhi ketentuan dan syarat tertentu serta lolos seleksi pencalonan.

Nama-nama yang dicalonkan merupakan usul tertulis dari masyarakat secara berjenjang kepada bupati-wali kota yang meneruskan ke gubernur melalui dinas sosial setempat hingga akhirnya ke Kementerian Sosial.

Lebih lanjut usul nama tersebut akan diproses oleh Dewan Gelar, Tanda Kehormatan, dan Tanda Jasa yang dipimpin Menko Polhukam yang akan menyaring lebih lanjut.

Terkait dengan usulan menjadikan Gusdur sebagai pahlawan nasional, Kelompok yang dulunya getol mengusulkan sebagian aktivis NU dan fungsionaris partai politik yang pernah dipimpin Gus Dur. (ZIZ/T010)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011