Bantul (ANTARA News) - Aktivis Yayasan Silaturahmi Pecinta Anak-anak Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kitana Ali mengatakan, keteladanan orang tua lebih baik dan efektif dalam mendidik anak-anak dibandingkan dengan kata-kata.

"Keteladanan orang tua lebih mudah ditiru anak ketimbang hanya sekadar kata-kata, karena keluarga merupakan interaksi yang pertama bagi anak untuk mengenal lingkungan mereka," katanya di Bantul, Minggu.

Saat berceramah dalam acara syawalan keluarga besar Persatuan Orang tua Murid dan Guru (POMG) Taman Pendidikan Al Quran dan Taman Kanak-kanak (TPA-TK) Ar Raihan Bantul, di Pendopo Parasamya Bantul, DIY, ia mengatakan keteladanan terbaik adalah dari orang tua. "Untuk itu, jadilah orang tua yang bisa ditauladani," katanya.

Menurut dia, orang tua diusahakan tidak pernah melarang anak untuk melakukan kegiatan tanpa memberi solusi, karena hal itu bukan mendidik. "Apalagi memarahi, itu lebih fatal lagi, karena akan tersimpan dalam memori anak sampai dewasa," katanya.

Ia mengatakan sebagai orang tua harus pandai mengarahkan dan meningkatkan kualitas anak, sehingga anak yang akan hidup dan meneruskan cita-cita orang tua, hidup dalam kelemahan.

"Tiga kelemahan yang harus dihindari yakni lemah iman, lemah ekonomi, dan lemah ilmu pengetahuan atau akal, karena hal tersebut merupakan kunci kesuksesan hidup di dunia maupun akhirat," katanya.

Ketua POMG Bantul Suparman mengatakan pihaknya mengajak semua orang tua dan wali murid untuk selalu menghadiri undangan pertemuan antara orang tua atau wali murid dengan guru untuk mempererat tali silaturahmi.

"Dengan sering bertatap muka, maka akan terjalin silaturahmi dan saling memberi masukan bagi perkembangan anak, jangan hanya pada saat syawalan setiap tahun sekali, tetapi setiap acara yang diadakan mohon untuk dihadiri," katanya.

Kepala Sekolah TPA dan TK Ar Raihan Bantul Nurhidayah Sholekhah mengatakan sampai saat ini perkembangan dari yayasan ini cukup membanggakan, karena selain terdapat kelompok "play group", juga ada tempat penitipan anak.

"Ada lima kelompok `play group` dengan 78 anak, sedangkan TPA ada sembilan kelompok yang terbagi dua, yakni lima kelas A, dan empat kelas B, dengan 205 anak," katanya. (ANT-068/M008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011