Surabaya (ANTARA News) - Tim COE (Contingent Owned Equipment) UNIFIL untuk ketiga kalinya menggelar ORI (Operastional Readiness Inspection) terhadap peralatan dan perlengkapan operasional Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indonesian Battalion (INDOBATT) di Adshit Al Qusayr UN Position 7-1, Lebanon Selatan.
Komandan Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/UNIFIL atau Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa kepada ANTARA melalui surat elektronik dari Lebanon, Jumat, melaporkan inspeksi pada Kamis (8/9) itu merupakan bagian dari inspeksi rutin setiap tiga bulan sekali.
"Inspeksi itu untuk memastikan pemberian dana reimbursement bagi negara TCC (Troop Contributing Country) yang memberlakukan sistem wetlist. Reimbursement sangat tergantung pada kesiapan operasional seluruh perlengkapan dan peralatan operasional yang dipergunakan dalam mendukung setiap tugas yang dibebankan oleh UNIFIL bagi satgas yang sedang mengemban misi perdamaian pada saat itu," katanya.
Didampingi Perwira Penerangan (Papen) INDOBATT Mayor Pasukan Banu Kusworo, ia menjelaskan tim COE UNIFIL yang melaksanakan inspeksi kali ini berjumlah 14 orang dengan dipimpin oleh James Nkasah dari Ghana.
"Pelaksanaan inspeksi berlangsung selama dua hari mulai tanggal 7 hingga 8 September 2011. Mereka melakukan `briefing` persiapan yang dipimpin oleh ketua tim inspeksi COE dari UNIFIL, James Nkasah. Tim pendamping dari INDOBATT dikoordinasikan oleh Kasilog Mayor Pasukan Deni Ramdani," katanya.
Pada hari pertama, pemeriksaan dilakukan di seputar Markas Batalyon dan Kompi-kompi di area UN Position 7-1 (Kompi Delta, Kompi Echo, Kompi Bantuan) serta diakhiri di Kompi Charlie di Az Ziqqiyah, UN Position 9-2.
Pada hari kedua, inspeksi dilanjutkan ke Kompi Alfa yang terletak di El Addaisse dan Kompi Bravo di Marjayoun, UN Position 7-3.
"Objek pemeriksaan meliputi 14 item dengan melibatkan 14 personel penanggung jawab dari INDOBATT untuk mendampingi tim COE dari UNIFIL yaitu, `combat vehicle` dengan penanggung jawab oleh Paharpal Kapten Cpl Aristika dan Kapten Mar Eko Prasetyo, lalu `support vehicle` ditangani oleh Lettu PNB Ageng Wahyudi dibantu Sersan Syafarudin," katanya.
Item berikutnya yaitu `engineering equipment` dengan penanggung jawab Kapten Inf Davit S. Sirait, lalu Kapten Inf Tantan Santana bertanggung jawab tentang `observation equipment` dan Kapten Pasukan Riwan Sugiyono bertanggung jawab tentang `container`.
Untuk `trailer` ditangani oleh Kapten Supplay Iwan Riswanto, `armament and amonition` dengan penanggung jawab Lettu Mar Sigit Raharjo, Lettu Inf Irfanul Fikri bertanggung jawab tentang `basic fire fighting`, Kapten Chb Irwan Simbolon dan Kapten Kal Turadhi menangani `communication and megaphone`.
Penanggung jawab perlengkapan perkantoran yaitu Kapten Mar Daniel Tarigan, "catering, accommodation, laundry and cleaning" dan "miscellaneous gen stores" ditangani oleh Lettu Kes dr Bayu Rizallinor.
Untuk "soldier kit" diserahkan tanggung jawabnya kepada Kapten Adm Raharjo, sedangkan Sersan Sutrisno sebagai penanggung jawab "anti riot control equipment."
"Ke-14 pendamping COE tersebut memegang peranan penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan inspeksi setiap objek pemeriksaan keseluruhan perlengkapan operasional INDOBATT yang termasuk dalam daftar reimbursement," katanya.
Setelah pemeriksaan selama dua hari berturut-turut, kegiatan dilanjutkan dengan "de-briefing" di ruang rapat Batalyon.
"Secara keseluruhan, pelaksanaan inspeksi berjalan dengan lancar dan secara mayoritas INDOBATT telah mampu mempertahankan kondisi kesiapan operasional seluruh peralatan dan perlengkapan yang menjadi tanggung jawabnya," kata Komandan INDOBATT Letkol Inf Hendy Antariksa.
(T.E011/H-KWR)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011