Kita berharap ada penjelasan kenapa data-data tersebut bisa bocor.

Jakarta (ANTARA News) - DPR RI menyayangkan bocornya sejumlah dokumen Komando Pasukan Khusus (Kopassus) saat beroperasi di Papua hingga dipublikasikan oleh kelompok media Fairfax Australia.

"Bocornya data Kopassus itu sangat disayangkan walaupun data-data itu sifatnya rahasia umum. Tapi data inteligen yang bocor itu patut disayangkan," kata Ketua Komisi I DPR RI Mahfud Siddiq saat dihubungi ANTARA News, di Jakarta, Senin.

Politisi dari PKS itu menambahkan, bocornya data Kopassus itu mungkin merupakan bagian dari data yang sempat bocor.

"Mungkin data yang bocor itu salah satu sampel (contoh) data yang bocor. Oleh karena itu, perlu diperiksa lagi apakah data-data yang lain juga bocor atau tidak," tambahnya.

Komisi I DPR RI, tambahnya, akan segera memanggil Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Badan Intelijen Strategis (Bais) untuk menjelaskan bocornya data Kopassus tersebut.

"Kita (Komisi I DPR RI-red) sudah mengagendakan untuk memanggil Panglima TNI dan Bais. Kita berharap ada penjelasan kenapa data-data tersebut bisa bocor. Ini indikasi bahwa penanganan data intel kita rentan kebobolan," ujarnya.

Sebelumnya, kelompok media Fairfax Australia membocorkan sejumlah dokumen Kopassus.

"Jika memang sudah pernah dirilis, berarti merupakan pembenaran adanya data yang telah bocor," imbuh Mahfudz.(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011