Padang (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Lukman Edy meminta kepada Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tetap terjadi.

Menurut anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa itu, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Sumatera Barat diharapkan terus berlanjut.

"Pertumbahan ekonomi yang tinggi itu diakibatkan pasca gempa pasti sifatnya sementara atau sesaat. Oleh karena itu Pemprov Sumbar diminta menjaga pertumbuhan ekonomi tersebut dengan menyiapkan program dan menjaga fasilitas-fasilitas yang ada. Juga meningkatkan sektor unggulan seperti perdagangan, jasa dan industri serta pertanian," kata Lukman Edy usai mendengarkan paparan dari Bank Indonesia, Bank BNI, BRI, Bank Mandiri di Padang, Sumatera Barat, Selasa.

Menurut Lukman, Pemerintah Provinsi Sumbar harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi tersebut.

"Tugas berat Pemerintah Daerah Sumbar untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi tersebut. Harus ada program yang tepat. Salah satu program yang tepat adalah mengembangkan Usaha Kredit Menengah dan Kecil (UKMK)," kata mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal itu.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Refrizal mengatakan, untuk tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi tersebut, pemerintah Provinsi Sumatera Barat harus mencari terobosan baru.

"Kembangkan potensi yang ada di Sumbar, seperti pariwisata, panas bumi, pembangunan infrastruktur pariwisata, undang investor, wisatawan," kata Refrlizal.

Bank Indonesia menyatakan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat pasca gempa tahun 2009 merupakan paling tinggi di Sumatera Bagian Utara, yakni sebesar 7,7 persen pada triwulan II Tahun 2011. Sedangkan pertumbuhan rata-rata selama tiga tahun sebesar 5,7 persen.   

Untuk sektor industri, pertumbuhan pasca gempa bumi sebesar 7 persen, pertanian sebesar 3,5 persen dan perdagangan, hotel dan restoran sebesar 11,1 persen.

Sedang inflasi pada triwulan II 2011 mencapai angka 4,82 persen dan rata-rata inflasi dari tahun 2008-2011 meencapai 7,20 persen.(*)
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011