Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika (P4GN) 2011-2015 di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, Minggu.
Di hadapan ribuan pelajar dan mahasiswa Indonesia, Presiden Yudhoyono dengan didampingi oleh Wakil Presiden Boediono dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Goris Mere menegaskan cita-cita untuk mewujudkan Indonesia bebas narkotika pada 2015 bertepatan dengan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2011.
"Kejahatan dan penyalahgunaan narkotika masih menjadi ancaman serius baik di dunia maupun di negeri kita," kata Presiden.
Menurut Kepala Negara, sekalipun Indonesia telah melakukan banyak hal untuk menghentikan dan mencegah kejahatan narkotika namun masih banyak lagi yang perlu dilakukan guna memastikan Indonesia bebas dari narkotika.
"Untuk menyelamatkan kehidupan kita semua...Saya sambut baik tekad BNN untuk dengan gigih mencegah narkotika," katanya.
Presiden menilai kejahatan narkotika sebagai suatu kejahatan yang serius dan berbahaya sehingga perlu perhatian dan komitmen bersama untuk mencegah dan menghapusnya.
"Kejahatan narkotika merusak generasi muda bangsa, karakter dan fisik masyarakat dan dalam jangka panjang merusak daya saing bangsa," katanya.
Ia juga mengaitkan kejahatan narkotika dengan sejumlah tindak kriminal lain antara lain perampokan, pencurian, pencucian uang dan bisa juga terorisme.
Komitmen bersama dinilai perlu oleh Kepala Negara karena kejahatan narkotika memiliki jaringan yang kuat di tingkat global maupun regional.
Turut mendampingi Presiden dan wakil Presiden pada kesempatan itu adalah Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono.
Pada kesempatan itu Presiden juga menandatangani Sampul Indonesia Bebas narkotika 2015 serta menyematkan Pin Indonesia Bebas Narkotika pada empat pelajar berprestasi.
Mereka adalah Keyla Cahya Athalia siswi SD Islam Al-Azhar 09 yang merupakan pemenang olimpiade matematika dunia, Mohammad Iqbal Ibrahim siswa SMP Pribadi Depok yang merupakan pemenang junior olimpiade sains dunia, Christian George Emor siswa SMA Lokan Santo Nicolas Sulawesi Utara yang merupakan pemenang olimpiade fisika dunia dan Abi sofyan Ghifari mahasiswa Universitas Indonesia jurusan kimia yang merupakan pemenang olimpiade kimia dunia.
Dalam acara yang ditutup dengan sendratari mengenai upaya pemberantasan kejahatan narkotika itu juga dibacakan Ikrar Pelajar dan Mahasiswa Indonesia untuk menjauhi narkotika. (G003/F001/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011