Pelaku asing akan menginvestasikan dananya di pasar Asia yang berlanjut hingga tahun depan, karena pasar Asia masih menarik untuk dilacak lebih jauh.
Jakarta (ANTARA News)- Pengamat pasar, Ifan Kurniawan memperkirakan nilai tukar rupiah akan dapat mencapai Rp8.400 per dolar terpicu oleh masih tak menentunya pasar global seperti di Amerika Serikat dan Yunani.

Data ekonomi AS yang belum menunjukkan hasil positif memberikan keyakinan pelaku pasar asing untuk lebih baik kembali masuk ke pasar Asia khususnya Indonesia, katanya yang juga Analis PT First Asia Capital, di Jakarta, Rabu.

Menurut Ifan Kurniawan, pelaku asing akan menginvestasikan dananya di pasar Asia yang berlanjut hingga tahun depan, karena pasar Asia masih menarik untuk dilacak lebih jauh.

Indonesia misalnya dengan tingkat suku bunga yang masih tinggi merupakan pasar potensial untuk meraih keuntungan yang lebih besar, katanya.

Apalagi The Fed (Bank sentral AS), lanjut dia yang akan mengadakan pertemuan Rabu ini diperkirakan masih menetapkan tingkat suku bunga rendah (0,25 persen), dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Karena itu, peluang rupiah untuk menguat mencapai angka Rp8.400 per dolar sampai akhir tahun ini cukup besar, katanya.

Ia mengatakan, Indonesia harus dapat memanfaatkan moment tersebut dengan mengajak investor asing itu melakukan investasi jangka panjang, karena mereka masih berkeinginan untuk melakuan investasi di pasar domestik.

Namun semua itu tergantung dari kebijakan pemerintah dalam menarik pelaku asing masuk ke dalam pasar domestik dengan melakukan berbagai perbaikan yang mendorong mereka lebih aktif masuk ke Indonesia, ucapnya.

AS, menurut dia, saat ini masih berkutet dengan ekonomi yang masih tak menentu, bahkan penggunaan paket stimulus yang rencananya berakhir pada Juni ini kemungkinan besar akan diperpanjang.

"Kami optimis AS akan memperpanjang paket stimulus untuk memicu ekonominya, dimana pemerintah telah mengeluarkan dana sebesar 600 miliar AS," ucapnya.

Dengan masuknya dana asing itu, lanjut dia, maka prospek pasar domestik akan makin baik yang pada gilirannya memicu ekonomi nasional tumbuh lebih tingg lagi.

Indonesia masih tetap merupakan pasar potensial yang menarik bagi asing, ujarnya.

(T.h-CS) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011