Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp3 triliun dari lelang lima seri obligasi negara atau surat utang negara (SUN) pada Selasa.

Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/6) menyebutkan, penawaran yang masuk dalam lelang mencapai Rp11,43 triliun.

Dari jumlah Rp3 triliun terdiri dari seri SPN20110922 sebesar Rp0,1 triliun dengan imbal hasil/harga rata-rata tertimbang sebesar 5,44 persen, akan jatuh tempo 22 September 2011.

Kemudian seri SPN20120608 sebesar Rp1,55 triliun dengan imbal hasil/harga rata-rata tertimbang sebesar 5,68 persen dan jatuh tempo 8 Juni 2012.

Selain itu, FR0053 sebesar Rp0,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 7,65 persen dan tingkat kupon 8,25 persen, akan jatuh tempo 15 Juli 2021.

Tidak ada penawaran yang dimenangkan pemerintah untuk FR0054, dan untuk seri FR0057 sebesar Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,32 persen, tingkat kupon 9,5 persen serta jatuh tempo pada 15 Mei 2041.

Sementara jumlah penawaran yang masuk untuk SPN 20110922 adalah Rp0,118 triliun dengan imbal hasil/harga tertinggi yang masuk 6,25 persen dan terendah 5,00 persen

Untuk SPN20120608 penawaran yang masuk sebesar Rp3,23 triliun dengan imbal hasil/harga tertinggi yang masuk 6,25 persen dan terendah 5,5 persen.

Penawaran yang masuk untuk FR0053 sebesar Rp2,653 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,25 persen dan terendah 7,625 persen. Penawaran yang masuk untuk FR0054 sebesar Rp2,82 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 9,25 persen dan terendah 8,84 persen.

Sedangkan penawaran yang masuk untuk FR0057 mencapai Rp2,611 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 9,75 persen dan terendah 9,25 persen.

Pemerintah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan APBN 2011 sebenarnya menargetkan jumlah indikatif sebesar Rp7 triliun untuk lelang hari ini. (S034/A035/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011