Denpasar (ANTARA News) - Bali mengekspor 99.079 psc berbagai jenis tas ke pasaran mancanegara senilai 211.560 dolar AS selama empat bulan periode Januari-April 2011.
Tas dalam berbagai jenis rancang bangun hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali ke pasaran luar negeri itu mengalami peningkatan yang cukup signifikan, kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, peningkatan dari segi volume dan perolehan nilai masing-masing sebesar 105,42 persen 115,40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Tas yang dibuat dari bahan baku kulit dikombinasikan dengan manik-manaik untuk wanita dan pria dari semua golongan umur itu menembus pasaran luar negeri selama empat bulan pertama 2010 tercatat 40.232 pcs seharga 98.175 dolar AS.
Ketut Teneng menjelaskan, perajin Bali memproduksi berbagai jenis rancang bangun matadagangan tas yang unik dan menarik cukup diminati konsumen mancanegara, sehingga matadagangan itu sangat laris di luar negeri.
Perajin Bali menerima pesanan dalam jumlah cukup banyak dari mitra usahanya di mancanegara, selain wisatawan mancanegara dalam liburan ke Pulau Dewata membeli aneka jenis cindera mata itu sebagai kenang-kenangan pulang ke negaranya.
"Matadagangan yang dibeli langsung wisman itu selama ini sulit dipantau, karena dibawa langsung saat mereka kembali ke negaranya," katanya menambahkan.
Dengan demikian perolehan devisa dari pengiriman matadagangan tas jauh lebih besar dari yang tercatat selama ini oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.
Ketut Teneng menambahkan, ekspor aneka jenis tas merupakan salah satu dari delapan jenis hasil kerajinan rumah tangga, matadagangan lainnya hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali meliputi komponen rumah jadi, plastik, rumah jadi serta tekstil dan produk tekstil.
Kontribusi dari pengapalan matadagangan tas terhadap total ekspor Bali masih relatif kecil yakni 0,13 persen
dari perolehan devisa sebesar 168,13 juta dolar AS selama empat bulan pertama 2011, berkurang 7,15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 181,08 juta dolar AS, demikian Ketut Teneng. (I006/A035/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011