"Ada penyelidikan yang mengarah ke kemungkinan perampokan tersebut untuk pendanaan kelompok teroris, namun yang jelas semua kemungkinan masih terus diperdalam untuk mengungkap pelaku," kata Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti, Kamis.
Menurut dia, dalam kasus tersebut penyidik Polda DIY telah meminta keterangan tiga orang saksi dari karyawan Bank Danamon Simpan Pinjam Condongcatur.
"Saat ini sudah tiga karyawan yang dimintai keterangan, nantinya karyawan lain yang berada di tempat kejadian juga akan dimintai keterangan," katanya.
Menurut dia, kendala penyelidikan kasus tersebut adalah minimnya data terkait ciri-ciri maupun identitas para pelaku.
"Kami mengalami kendala untuk mengenali ciri-ciri pelaku karena di kantor bank tersebut tidak dipasang kamera CCTV sehingga tidak ada rekam gambar ke empat pelaku," katanya.
Ia mengatakan, diimbau kepada setiap kantor bank untuk memasang CCTV untuk memudahkan penyelidikan jika terjadi sesuatu meski semua tidak mengharapkan adanya kejadian.
"Satpam juga jangan hanya satu orang, hendaknya lebih dari satu sehingga keamanan bisa lebih terjaga dengan maksimal. Ini standar pengamanan, termasuk untuk pengantaran uang, hendaknya didampingi dua petugas polisi," katanya.
Anny mengatakan, untuk kerugian dalam kasus perampokan tersebut untuk saat ini masih Rp114 juta yang terdapat dalam brankas, sedangkan jumalh uang yang berada di teller hingga saat ini belum bisa dihitung.
Seperti diberitakan, Bank Danamon Simpan Pinjam kantor cabang pembantu di Jalan Ring Road Utara Condongcatur, Depok dirampok empat orang bersenjata api jenis pistol Rabu (8/6) sekitar pukul 13.15 WIB.
Selain membawa kabur uang yang ada di brankas dan teller, para pelaku juga melukai beberapa empat karyawan Bank Danamon dengan gagang pistol.(*)
(U.V001/006)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011