Washington (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon yang mengakibatkan enam prajurit Italia terluka, dua diantaranya dalam keadaan serius.
"Kami mengutuk serangan terhadap Pasukan Interim PBB di Lebanon, atau yang dikenal sebagai UNIFIL. Kami mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban dalam serangan ini," kata Mark Toner, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri kepada wartawan, Jumat (Sabtu WIB).
Dia menambahkan bahwa AS sedang bekerja dengan para diplomatnya di Libanon dan pasukan perdamian PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk mengumpulkan keterangan tentang serangan itu.
"Kami menyerukan kepada pemerintah Lebanon untuk melakukan penyidikan penuh pada kejadian, tentang serangan, dan untuk memastikan bahwa para pelaku cepat dibawa ke pengadilan," tambahnya.
Ada laporan yang berbeda tentang data korban. Pemerintah Italia mengatakan, dua dari penjaga perdamaian negaranya mengalami "luka serius."
Kantor berita Italia (ANSA) sebelumnya mengutip sumber kementerian pertahanan yang mengatakan seorang tentara tewas dalam ledakan itu.
Sebuah bom pinggir jalan yang ditujukan kepada patroli PBB meledak di sepanjang jalan raya di selatan Lebanon. Sebanyak enam tentara dan dua warga sipil terluka, kata pejabat PBB. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.
Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL), sebuah pasukan multinasional yang terdiri dari 12.000 prajurit dan ditempatkan di Lebanon Selatan, pada awalnya dibentuk untuk memantau perbatasan Lebanon dengan Israel.
Pasukan itu diperluas mandatnya setelah perang tahun 2006 antara negara yahudi itu dan kelompok bersenjata Hizbullah Syiah Lebanon.
(Uu.G003/A023)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011