Serang,(ANTARA News) - Lowongan pekerjaan ke luar negeri atau menjadi TKI ke sejumlah negara kurang diminati para pencari kerja yang mengunjungi arena `Job Fair` Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten di alun-alun Barat Kota Serang.
Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten Dede Siti Eka di Serang, Sabtu, mengatakan, sejak pembukaan Job Fair pada Kamis (12/5) hingga hari terakhir Sabtu (14/5), jumlah pengunjung yang mendaftar ke stan perusahaan pelayanan dan penempatan tenaga kerja Indonesia, sangat sedikit bila dibandingkan dengan pengunjung yang mendaftar di sejumlah perusahaan dalam negeri.
"Padahal yang paling banyak lowongan dalam `job fair` tahun ini untuk di luar negeri atau menjadi TKI, jumlah peluangnya secara nasional mencapai 198.948 lowongan pekerjaan. Sementara lowongan dari perusahaan dalam negeri sekitar 10 ribu lowongan," kata Dede.
Lowongan pekerjaan di luar negeri atau peluang bagi para calon TKI tersebut untuk ke beberapa negara tujuan seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, Brunai Darusalam dan Korea. Adapun jenis pekerjaan yang paling banyak diantaranya untuk pekerja formal di sektor industri, yang lainnya seperti sopir, perawat di rumah sakit, perawat jompo dan pembantu rumah tangga.
"Para pengunjung banyak yang menyatakan tidak berminat menjadi TKI karena kejauhan dan membutuhkan biaya yang besar," katanya.
Salah seorang petugas stan perusahaan pelayanan dan penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) PT Jabung Perkasa, Yono Prayogo mengatakan, perusahaannya membuka kesempatan kerja atau lowongan menjadi TKI ke Korea, Taiwan, Malaysia dan Singapura lebih dari 2.000 lowongan kerja. Namun jumlah pengunjung `Job Fair` yang mendaftar atau mengisi formulir sejak hari pertama hingga terakhir hanya sekitar 200 orang.
"Biasanya para pelamar keberatan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk ke luar negeri karena mencapai Rp38 juta. Namun jika ada benar-benar yang berminat, perusahaan bisa menanggung sebagian, sehingga paling calon TKI hanya perlu menyiapkan uang Rp24 juta untuk keperluan persyaratan dan lainnya," kata Yono Prayogo.
Salah seorang pengunjung `Job Fair` Rano Nurohman mengatakan, ia menyatakan tidak berminat melamar pekerjaan ke luar negeri atau menjadi TKI karena harus membutuhkan biaya yang besar untuk keberangkatan.
Selain itu, ia belum berani bekerja di luar negeri karena terlalu jauh dan belum terbiasa berpisah dengan keluarga, apalagi saat ini malah banyak TKI yang bermasalah.
"Saya sudah memasukkan dua lamaran ke perusahaan yang ada di Banten. Saya tidak berminat melamar ke perusahaan di luar negeri karena terlalu jauh," kata Rano Nurohman.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten menyelenggarakan bursa pasar kerja atau "Job fair" dengan membuka sekitar 209.063 lowongan pekerjaan dari 43 perusahaan peserta `job fair` baik untuk dalam negeri maupun untuk ke luar negeri.
Job Fair yang dibuka Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tersebut diselenggarakan 12 hingga 14 Mei 2011, panitia menyiapkan sekitar 75 ribu formulir pendaftaran untuk para pengunjung yang akan mencari pekerjaan.
(M045/R010)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011