Jakarta (ANTARA) - Ibu Negara RI, Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono, meminta seluruh perempuan di negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melakukan usaha perlawanan terhadap praktik perdagangan manusia (human trafficking), khususnya terhadap perempuan dan anak-anak.

"Perlu gerakan perempuan negara-negara ASEAN agar human trafficking bisa dihilangkan," kata Ani Yudhoyono ketika membuka pertemuan Konfederaasi Organisasi Perempuan ASEAN (ASEAN Confederation of Women`s Organization/ACWO) di Istana Negara, Jakarta, Jumat.

Menurut Ani, wilayah Asia Tenggara sangatlah luas. Negara-negara di kawasan itu saling berbatasan, sehingga memungkinkan kontak antarnegara yang sangat intensif.

Menurut dia, masih ada kemungkinan timbulnya sejumlah kejahatan, khususnya perdagangan manusia, di wilayah perbatasan.

Oleh karena itu, perempuan ASEAN yang tergabung dalam ACWO harus benar-benar mendukung gerakan pemberantasan perdagangan manusia.

Hal itu sangat masuk akal karena ACWO adalah organisasi resmi yang menempatkan pemberantasan perdagangan manusia sebagai salah satu program utama, selain pemeliharaan lingkungan hidup dan pemberdayaan ekonomi perempuan.

Kebijakan organisasi itu, juga selaras dengan komitmen para pemimpin ASEAN untuk memberantas perdagangan manusia, khususnya perempuan dan anak-anak. Komitmen itu tertuang dalam pernyataan yang disampaikan pada 29 November 2004 di Laos.

Terkait pemeliharaan lingkungan hidup, Ibu Ani Yudhoyono mengusulkan perluasan program "Perempuan Tanam dan Pelihara" yang dijalankan oleh Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).

Ibu Negara berharap, program penanaman pohon itu bisa diperluas di wilayah ASEAN sebagai gerakan "Perempuan ASEAN Tanam dan Pelihara".

Pertemuan ACWO tersebut juga menandai peresmian pelaksanaan "The 3rd ACWO Board Meeting & Kowani Fair 2001" yang diselenggarakan oleh Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

ACWO adalah adalah salah satu lembaga ASEAN yang bertugas mengintegrasikan berbagai organisasi perempuan di sejumlah negara di Asia Tenggara.

Presiden ACWO sekaligus Ketua Umum Kowani, Hj. Dewi Motik Pramono, mengatakan bahwa pertemuan organisasi perempuan adalah ajang untuk bertukar pikiran para perempuan pada tingkat regional.

"Termasuk Indonesia, dalam rangka memperbesar partisipasi dan peran perempuan dalam proses pembangunan nasional maupun regional," ujarnya.

Kowani Fair 2011 adalah pameran berbagai produk anak bangsa untuk membantu program pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan milenium pada 2015.

Pameran itu akan dilaksanakan sejak 6-10 Mei 2011 di Jakarta, dengan mengangkat tema "Peningkatan Ekonomi Keluarga Menuju Pencapaian MDGs".
(T.F008*P008/C004)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011