Jakarta (ANTARA News) - Indonesia sebagai tuan rumah Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tentunya harus melahirkan ide-ide yang cemerlang, terutama mengenai isu-isu mengenai dunia maritim.
Sebagai negara kepulauan yang letak geografisnya paling strategis di ASEAN bahkan dunia, sudah sepantasnya jika masalah batas laut sudah tidak ada masalah dengan negara tetangga.
Namun kenyataanya, masih ada beberapa batas laut dgn negara tetangga yang masih belum tuntas. Selain dengan Timor Leste yang baru beberapa tahun merdeka, dengan singapura dan Malaysia saja belum jelas.
"Hal ini akan menimbulkan konflik berkepanjangan khususnya dengan Malaysia, saling klaim wilayah laut dan wilayah pengelolaan laut hampir setiap hari terjadi," kata Direktur IMI, Y Paonganan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/5).
Padahal lanjutnya, sebagai negara kepulauan dan jika saja Indonesia dari awal memiliki visi besar yaitu visi maritim, tentunya masalah seperti itu tidak akan berlarut larut
"Dengan kondisi tersebut, Indonesia Maritime Institute dengan tegas menyampaikan ke Pemerintah RI agar menjadikan masalah Batas Laut sebagai salah satu agenda prioritas dalam KTT ASEAN yang dilangsungkan di Jakarta. Ini momen yang paling tepat," kata doktor lulusan IPB ini.
Hal yang sama dikatakan oleh Wakil Direktur IMI, Zulficar Mochtar, menurutnya perlu dalam KTT ASEAN ini dilahirkan suatu kesepakatan mengenai batas laut. "Khususnya dengan Malaysia dan Singapura," katanya.(*)
(R009/K004)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011