Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Sebuah bom meledak di dekat masjid di Pakistan baratlaut, Senin, menewaskan seorang wanita dan tiga anak, hanya beberapa jam setelah AS menyatakan membunuh Osama bin Laden.
Pemboman itu terjadi di kota Charsadda, sekitar 53 kilometer sebelah barat Abbottabad, kota garnisun dimana pasukan AS membunuh Osama dalam tembak-menembak pada Senin pagi, demikian AFP melaporkan.
Masjid itu terletak di dekat kantor polisi, yang tampaknya menjadisasaran, kata kepala kepolisian setempat Nisar Khan Marwat.
Lima orang juga terluka, dua diantaranya polisi, katanya.
Bom itu merusak masjid tersebut dan dinding luar kantor polisi itu, tambahnya.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu,namun Taliban dan militan yang terkait dengan Al-Qaeda biasanya dituduhmelakukan serangan-serangan bom terhadap sasaran sipil dan pasukankeamanan pemerintah di Pakistan yang telah menewaskan 4.240 orang.
Sehari sebelumnya, Minggu, gerilyawan yang bersenjatakan senapanKalashnikov dan roket membunuh empat polisi dan membakar enam kendaraanNATO di jalan utama yang menuju wilayah baratlaut dari ibu kotaPakistan, Islamabad, kata polisi.
Serangan itu terjadi di dekat sebuah restoran pinggiran jalan di PindiGheb dekat Attock, sekitar 60 kilometer dari Islamabad.
Tanker dan truk NATO seringkali menjadi sasaran serangan di Pakistanyang dituduhkan pada Taliban dan gerilyawan lain yang berusahamengacaukan pemasokan bagi pasukan internasional pimpinan AS yangmemerangi Taliban dan Al-Qaeda di Afghanistan.
Sebagian besar perbekalan dan peralatan bagi pasukan asing diAfghanistan dikirim melalui Pakistan, namun militer AS kini semakinsering menggunakan jalur altenatif melalui Asia tengah.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpaskelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengahmeningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukaninternasional di Afghanistan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusanTaliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelahinvasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban diAfghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan sukuWaziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dananalis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikandiri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait denganAl-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukanAmerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagaisasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompokmilitan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembalikekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi diAfghanistan.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadappara komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimanamilitan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendalilangsung pemerintah Pakistan.
AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.
Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjatasangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipilyang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marahpenduduk Pakistan. (M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011