Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 500 pengusaha Uni Eropa dan ASEAN akan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bisnis "The 1st ASEAN-UE Business Summit" di Jakarta, 5 Mei 2011.
"Forum ini akan membahas berbagai potensi kerja sama perdagangan dan investasi yang potensial di bidang infrastruktur, agribisnis, jasa, otomotif, perbankan, dan farmasi," kata Ketua Komite kerjasama Lembaga Internasional Kadin Indonesia, Maxi Gunawan, dalam siaran pers, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, KTT ini menjadi ajang pertemuan antarpemerintah dan pelaku usaha dari negara-negara ASEAN dan Uni Eropa untuk membahas hubungan dagang dan investasi kedua wilayah ini.
Berbagai agenda yang akan dibicarakan, di antaranya terkait masalah aktivitas ekspor beberapa produk Indonesia yang selama ini dinilai sulit menembus pasar Uni Eropa, terutama terkait aturan dan standardisasi produk seperti CPO dan produk-produk makanan.
"Selama ini, sejumlah produk Indonesia terkendala aturan standar UE yang ketat, salah satunya aturan Renewal Energy Directive (RED) dan serta Registration, Evaluation, Authorization, and Restriction of Chemical (REACH)," ujarnya.
Uni Eropa merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor non migas Indonesia ke 27 negara anggota UE selama Januari-Februari 2011 mencapai 3,28 miliar dolar atau 13,79 persen dari seluruh ekspor non migas.
Sedangkan impor non migas dari kawasan itu mencapai 1,65 miliar dolar AS atau 8,65 persen dari total impor migas. (R017/A027/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011