London (ANTARA News) - Diantara orang-orang Inggris yang akan menyaksikan perkawinan kerajaan antara Pangeran William dan Kate Middleton, ada yang pasti tidak akan mengikutinya.

Itu adalah penemuan poling terakhir Ipsos MORI untuk Reuters. Di balik semua antusiasme media internasional yang menyelimuti perhelatan besar, ketertarikan sajian langka dari kemegahan dan kemewahan kerajaan itu jauh dari universal.

"Saya pergi sejauh mungkin dari pernikahan tersebut karena itu memang tak berarti apa-apa bagi saya, oleh karena itu saya dan istri saya akan liburan panjang ke Italia," kata warga London, Alex Joseph, menyuarakan pandangan umum yang tenggelam oleh hingar bingar berita kerajaan.

"Saya tak menganggap kami bisa sepenuhnya keluar dari ini mengingat semua orang membincangkannya, namun setidaknya kami tidak mesti menyaksikan kegilaan itu di London."

Ivan Smith (25) sepakat. "Itu kan hanya pernikahan," katanya seperti dikutip Reuters.

"Semua orang dibuat gila oleh pernikahan itu. Saya tidak terlalu peduli. Saya hanya akan menikmati liburan kami."

Pusat ibukota Inggris itu akan ditutup Jumat esok begitu rute pernikahan kerajaan diblokir. Ratusan ribu pemberkat akan berjajar di jalanan dan memenuhi taman-taman, sementara keamanan diperketat demi perhelatan besar tersebut.

Hanya sedikit yang tahu bahwa banyak warga kota London luput dari acara itu. Penduduk seluruh negeri memanfaatkan hari libur ekstra Jumat nanti. Digabung dengan libur Paskah dan Hari Buruh 1 Mei, maka libur tiga hari lalu menjadi total 11 hari.

Asosiasi industri travel Inggris ABTA memperkirakan bahwa sekitar dua juta orang Inggris akan melancong ke luar negeri selama pekan Paskah dan 1,5 juta berwisata ke seluruh dunia di pekan menjelang pernikahan kerajaan.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sungguh berbeda, karena libur panjang tahun ini dan fakta bahwa Paskah tidak biasanya dirayakan terlambat. Orang yang memanfaatkan waktu libur adalah sebanyak mereka yang menghindari keriuhan pernikahan kerajaan, jelas para pakar travel.

Seorang juru bicara ABTA juga menekankan bahwa itu bukanlah lalu lintas searah. Ribuan orang mungkin hengkang, namun ribuan lainnya juga datang ke London dari seantero negeri dan seluruh dunia.

Kelas ekonomi maskapai Ryanair diberitakan dipesan 10 persen lebih banyak kali ini.

"Dengan begitu banyak orang Inggris yang merayakan William dan Kate dari tempat mewah-mewah di Kepulauan Canary, Yunani dan Prancis, maka The Mall dan Westminster Abbey akan kelihatan sedikit lengang di perhelatan besar nanti," kata Stephen McNamara dari Ryanair.

Bahkan lawan-lawan terkuat dari monarki meragukan pernikahan itu akan gagal, sebaliknya gambarannya justru seimbang.

Jajak pendapat untuk Reuters itu menunjukkan bahwa 23 persen orang dewasa Inggris yang ditanyai, dengan tegas mengatakan tidak akan menyaksikan pernikahan kerajaan, sedangkan lebih dari 22 persen menyatakan pasti menyaksikan.

Sepuluh persen lainnya sangat tidak berminat menyaksikan pernikahan itu, sepuluh persen lainnya kurang berminat menyaksikan, sehingga total yang mengatakan tidak akan menyaksikan adalah 43 persen.

Joan Smith, kolumnis dan pendukung kelompok Republik antimonarki, mengatakan media sangat positif memberitakan pernikahan kerajaan sampai ke tingkat orang memiliki kisah yang mencekik diri mereka.

Smith menyorot pernyataan seorang menteri bahwa dua miliar orang akan terpaku menyaksikan acara pernikahan kerajaan tersebut.

"Anda boleh menyebut tiga atau empat miliar, atau apa saja yang Anda inginkan." katanya ketus.(*)

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011