Bandung (ANTARA News) - "Taman Batu Geologi" melengkapi koleksi Museum Geologi di Jalan Diponegoro Kota Bandung yang selama ini menjadi salah satu lokasi wisata pendidikan di "Kota Kembang".

Taman Batu Geologi yang memiliki luas 400 meter persegi di depan Museum Geologi Bandung itu diresmikan oleh Kepala Badan Geologi M Suchyar di sela-sela peringatan Hari Bumi 2011, Rabu.

"Taman Batu ini hasil pengumpulan batuan di Indonesia, untuk mengetahui siklus batuan di Nusantara. Semua batuan dihadirkan di sini," kata M Suchyar.

Batuan yang disimpan di Taman Batu itu ukurannya besar-besar. Untuk batuan dari luar Jawa diangkut dengan menggunakan kapal laut.

Jumlah batuan khas Nusantara yang di tempatkan di Taman Batu Geologi itu jumlahnya ada sekitar 30 jenis dengan nilai yang cukup mahal. Selain itu ada pula batu safir yang juga memiliki nilai hingga ratusan juta rupiah.

"Diharapkan dengan adanya tambahan Taman Batu Geologi ini meningkatkan kunjungan ke Museum Geologi Bandung yang sebelumnya memiliki ratusan bahkan ribuan koleksi fosil maupun batuan," kata Suchyar.

Pada 2010 lalu, jumlah pengunjung ke Museum Geologi meningkat sekitar 30 persen. Belum termasuk bludakan pengunjung pada musim liburan siswa sekolah.

Sementara itu Subhan (17) salah seorang siswa SMA Negeri Cisarua Kabupaten Bandung Barat mengaku senang karena ia bisa menyaksikan koleksi Taman Batu Geologi pada hari pertama peresmiannya.

"Taman Batu ini memberikan banyak ilmu dan informasi tentang batuan di tanah air, senang bisa melihat batuan dari Jawa, Sumatra dan pulau lainnya di Indonesia," katanya.

Ia menyebutkan, setelah melihat dan mengamati batuan yang ada di sana, membuatnya semakin tertarik dengan ilmu geografi dan geologi. Belum lagi mereka bisa menyaksikan batuan meteor yang disajikan di Museum Geologi.

Selain memarkan fosil dan batuan, Museum Geologi juga rutin memutar film dokumenter tentang pembentukan alam semesta dan meteor yang digelar di Ruang Auditorium Geologi.
(S033/Y008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011