"Penyelidikan kami menunjukkan bahwa 30 persen kemampuan militer pasukan Gaddafi telah dilumpuhkan," kata Brigadir Jenderal Mark van Uhm dalam jumpa pers di markas NATO.
Perwira itu juga mengatakan pesawat NATO melakukan 150 kali penerbangan dan melancarkan 58 serangan kilat terhadap Libya pada Senin,
Dalam serangan kilat itu, pesawat NATO membawa bom atau peluru kendali, namun tidak sempat menjatuhkan muatannya, karena cuaca buruk atau ada warga di dekat sasaran.
Pesawat NATO menembak guna mengenai sasaran di darat dalam 14 serangan kilat pada Senin, sebagian besar dilakukan di Misrata dan Brega, tempat pertempuran sengit antara pemberontak dan pasukan pemerintah, kata van Uhm.
"Saya rasa kami telah menjaga tempo operasi tingkat tinggi di sana," katanya.
Van Uhm mengatakan seluruh serangan kilat terhadap Libya kini dikomandani oleh NATO, yang secara penuh mengambil komando operasi militer pada 31 Maret dari Amerika Serikat.
Sejumlah negara masih dapat menggunakan aset militer nasional mereka guna mendukung bantuan kemanusiaan terhadap Libya, namun harus berkoordinasi dengan NATO.
"Tidak ada hal luput dari pengetahuan NATO. Semua harus terkoordinasi," katanya.(*)
(Uu.KR-PPT/B002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011