Jakarta (ANTARA News) - Novel sastra klasik "Di Bawah Lindungan Kabah" karya sastrawan sekaligus ulama, Buya Hamka, akan diangkat ke layar lebar oleh rumah produksi MD Pictures dan rencananya diputar pada Lebaran 2011.
Produser Manoj Punjabi di Jakarta, menyatakan, karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau Hamka yang mengambil latar cerita masyarakat dan budaya Minang tersebut memiliki cerita yang begitu kuat dengan kisah cinta yang begitu agung.
"Selama dua tahun kami mempersiapkan pembuatan film besar ini dan menggarapnya dengan serius," katanya saat syukuran produksi "Di Bawah Lindungan Kabah".
"Di Bawah Lindungan Kabah" berkisah tentang persahabatan Hamid dari keluarga miskin yang diperankan Herjunot Ali dengan Zainab (Laudya Cynthia Bella) anak seorang kaya dari sejak kecil yang kemudian tumbuh menjadi hubungan cinta.
Jalan cinta dua manusia berbeda status sosial yang mengambil masa 1920an itu ternyata tidak mulus dan mengalami berbagai halangan.
Untuk mewujudkan novel setebal 66 halaman tersebut menjadi sebuah film layar lebar penulis ceritanya diserahkan pada Titien Wattimena dan Amantono serta sutradara Hannya Saputra.
Selain itu sejumlah artis senior juga dilibatkan dalam film tersebut seperti Yenny Rahman, Widyawati, Didi Petet dan Leroy Osmani.
Sedangkan bintang muda selain Herjunot dan Bella juga menampilkan Niken Anjani, Tara Budiman dan Agung Putra Perwira.
Sementara itu, untuk memunculkan suasana Kabah di Kota Mekkah pada 1920-an akan dimanfaatkan teknologi animasi CGI, selain itu penataan kostum agar sesuai dengan masyarakat Minang saat itu maka diserahkan pada desainer Samuel Wattimena.
Manoj menyatakan, Di Bawah Lindungan Kabah yang digarap dengan anggaran yang tidak sedikit tersebut akan mampu menarik penonton di atas "Ayat-Ayat Cinta" yang juga diproduserinya.
"Jika `Ayat-Ayat Cinta` ditonton 4 juta orang, kami yakin `Di Bawah Lindungan Kabah` akan mampu menarik hingga 7 juta penonton," katanya.
Dia menambahkan, untuk menghasilkan karya film yang bagus, penulisan skenario "Di Bawah Lindungan Kabah" tersebut sampai mengalami perubahan hingga 19 kali bahkan pada 2010 sempat melakukan pengambilan gambar namun dibatalkan dan akan dimulai lagi pada 23 Maret mendatang di Sumatera Barat.(*)
(T.S025/A041)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011