"Ingin saya garis bawahi bahwa tujuan utama dari lawatan kali ini ke Australia untuk memberikan rekonfirmasi komitmen Indonesia bahwa kita sangat berminat memperdalam hubungan," kata Wapres Boediono kepada pers, di Sydney, Australia, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Wapres dalam keterangan pers kepada wartawan nasional yang mengikuti kunjungan ke tiga kota, yaitu Perth, Canberra dan Sydney, terkait hasil kunjungan ke negara itu.
Hadir dalam keterangan pers tersebut, Menkeu Agus Martowardojo, Mendag Mari Elka Pangestu, serta Mendiknas M Nuh.
Menurut Wapres, keinginan Indonesia meningkatkan dan memperdalam hubungan dua negara ditandai dengan kunjungan dirinya sebagai salah satu simbol pimpinan tinggi pemerintahan.
Dalam kunjungan selama lima hari itu, kata Wapres, Pemerintah Australia terlihat sangat memberikan antusias dan menghargai kedatangannya, sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik.
"Kedatangan saya ke Australia seperti gayung disambut, dan ini menunjukkan bahwa kedua negara sama-sama memiliki kepentingan," kata Boediono.
Wapres mengatakan, berbagai pertemuan dan pembicaraan dilakukan dirinya yang didampingi para menteri untuk bertemu dengan "Acting" Perdana menteri Wayne Swan di Canberra serta Gubernur New South Wales Marie Bahsir, serta dengan sejumlah menteri.
Di Perth, Wapres mendapat gelor Doktor Honoris Causa dari "University of Western Australia" pada 9 Maret 2011.
Dalam setiap kunjungan ke tiga kota tersebut, Wapres Boediono selalu menyempatkan diri untuk bertemu dan bertatap muka dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Perth, Canberra, serta Sydney.
"Kegiatan tatap muka dengan masyarakat Indonesia penting untuk mendapat masukan dan bertukar pikiran mengenai kondisi di Indonesia dan keberadaan mereka," tutur Wapres.
Dikatakan Wapres pula bahwa Indonesia dan Australia memang sudah ditakdirkan menjadi suatu negara yang bertetangga, sehingga ke depan bisa atau tidak upaya meningkatkan hubungan tidak bisa lepas satu-sama lain.
"Saya bisa merasakan adanya getaran bahwa Australia sangat ingin memperdalam dan memperluas hubungan kedua negara," ujar Boediono.(*)
(T.A025/C004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011