New York (ANTARA News) - Investor berbondong-bondong membeli dolar Amerika Serikat pada Kamis waktu setempat, karena Spanyol menerima penurunan peringkat, kekerasan melonjak di Libya dan Arab Saudi, dan China melaporkan defisit perdagangan yang langka.

Turbulensi global mengiriminvestor menumpuk ke mata uang `safe haven` (tempat berlindung yang aman), mengirimnya (dolar) lebih tinggi terhadap euro, yen, franc Swiss dan pound.

"Dolar menemukan penangguhan hukuman terhadap euro, diperdagangan ke posisi terendah mingguan baru, setelah Moody`s menurunkan peringkat utang Spanyol," kata analis PNC.

Mata uang tunggal Eropa turun menjadi 1,3794 dolar dari 1,3906 dolar di New York pada akhir Rabu.

"Penurunan peringkat Yunani minggu ini dan sekarang Spanyol telah memperbaharui kekhawatiran utang di pasar mata uang yang telah mendorong ke samping sejak akhir tahun lalu," kata analis PNC.

Berita dari benua lain tidak sedikit untuk mengurangi sentimen.

China mengatakan telah kembali ke defisit perdagangan pada Februari untuk pertama kalinya dalam waktu hampir satu tahun, karena ekonomi nomor dua di dunia itu mencoba untuk melepas dirinya sendiri dari ketergantungan pada ekspor.

Para pejabat Amerika mengatakan momentum dalam konflik Libya telah bergeser ke pendukung dari Moamer Kadhafi, yang pasukannya adalah "kokoh dilengkapi" dengan senjata Rusia.

Protes di Arab Saudi melihat polisi menembak dan melukai tiga demonstran Syiah di Provinsi Timur yang kaya minyak ketika mencoba untuk membubarkan protes yang menyerukan pembebasan tahanan.

Dolar naik menjadi 82,91 yen dari 82,70 yen pada Rabu.

Sterling merosot setelah Bank of England mempertahankan suku bunganya tidak berubah.

Pound merosot ke 1,6054 dolar dari 1,6198 dolar pada akhir Rabu.

Dolar berada pada 0,9317 franc Swiss (0,9295). (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011