Perth, Australia (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menegaskan, sistem kerjanya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak perlu ada kesepakatan hitam di atas putih dan menggunakan meterai, mengingat selama ini sudah ada kesamaan serta kesesuaian pandangan.
"Kalau ada yang tanya sebenarnya tugas Wapres itu apa sih? Maka jawabannya adalah keduanya punya kesepakatan pendapat dan kesesuaian pandangan serta sambung rasa, sehingga bisa bekerja sama," kata Wapres Boediono, di Perth, Rabu.
Wapres menyampaikan hal tersebut saat melakukan dialog dengan masyarakat dan mahasiswa Indonesia yang tinggal di kota itu dan dihadiri oleh Ny. Herawati Boediono, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan.
Wapres menegaskan hal itu untuk menjawab jika ada masyarakat dan mahasiswa Indonesia menanyakan apa saja tugas Wakil Presiden Boediono.
Ia mengatakan, menurut Undang-Undang Dasar 1945 tugas Wapres adalah pembantu Presiden.
Salah satu tugas yang diberikan Presiden kepada dirinya saat menjadi Wapres, kata Boediono adalah mendorong pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah di Indonesia.
Diakuinya infrastruktur di Indonesia mengalami ketertinggalan sejak 1988 sehingga percepatannya perlu penanganan lebih serius dan tidak kedodoran.
"Kita akui karena pada tahun-tahun lalu sibuk pembenahan yang macam-macam maka investasi infrastruktur agak kedodoran dan Presiden memberikan tugas kepada saya untuk melakukan percepatan," kata Boediono.
Tugas lain yang tidak kalah pentingnya dilakukan Wapres adalah pembenahan reformasi birokrasi, sehingga nantinya sistem birokrasi di Indonesia bisa lebih baik untuk melayani masyarakat.
"Pembenahan reformasi birokrasi sedang kita benahi dan tidak akan selesai dalam satu masa kabinet. Terpenting adalah sasarannya meletakkan landasan dasar yang baik, siapapun nanti yang melanjutkan," kata Wapres Boediono.
Ditambahkannya, penugasan lain yang dikerjakan dirinya adalah percepatan pemberantasan kemiskinan dan ini juga merupakan tugas jangka panjang dan ini juga merupakan tugas utamanya.
Wapres juga menyatakan, kalau selama ini ada masyarakat yang mempertanyakan mengapa dirinya jarang masuk koran, maka jawabannya adalah dirinya ingin banyak bekerja di belakang meja dengan menyelesaikan sejumlah tugas yang diberikan.
"Kalau kegiatan saya tidak masuk koran, mungkin informasinya tidak sampai ke masyarakat. Tapi saya tetap bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawab saya," katanya.(*)
(T.A025/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011