Bagaimana caranya, tentu harus ada pengurus yang kuat
Jakarta (ANTARA News) -  "Yang paling penting prestasi persepakbolaannya bukan PSSI-nya,"  kata  mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Saya sudah sepuluh tahun tangani sepak bola," katanya  Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sambil tertawa lepas, saat ditanya kemungkinan dirinya memimpin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Ditemui usai menghadiri pemberangkatan Tim Ekspedisi Bukit Barisan 2011 di Markas Besar TNI Angkatan Darat di Jakarta, Senin, pria asal Sulawesi Selatan itu menilai, PSSI hendaknya bisa dikelola dengan lebih baik jika manajemennya bersikap demokratis.

Jusuf Kalla sebelumnya pernah menjabat Ketua Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) selama 10 tahun, 1980-1990.

Ia berharap kekisruhan pencalonan ketua umum PSSI tidak berlarut-larut dan segera memfokuskan diri pada prestasi sepak bola nasional.

Kalla mengatakan, persoalan utama persepakbolaan cuma satu. Yakni, upaya agar persepakbolaan Indonesia berprestasi. "Yang berprestasi kan timnya dengan support pengurus," kata Presiden Palang Merah Indonesia ini.

Dia menilai, masyarakat tentunya tidak melihat PSSI-nya. Tapi terpenting adalah melihat prestasi yang ditoreh oleh tim nasional. "Bagaimana caranya, tentu harus ada pengurus yang kuat," ujarnya.

Kisruh pemilihan calon ketua umum PSSI belakangan ini diwarnai berbagai aksi demonstrasi di Jakarta maupun di daerah. Para pendemo menuntut Ketua Umum PSSI Nurdin Halid segera turun dari jabatannya. Pendemo juga menilai Nurdin tak layak lagi kembali mengajukan pencalonan diri sebagai calon ketua umum.

Komite Banding Pemilihan Ketua Umum PSSI pada Jumat (25/2) telah mengumumkan menolak keputusan Komite Pemilihan. Komite Banding yang dipimpin Tjipta Lesmana itu juga menolak banding dari para calon ketua umum yang gagal lolos verifikasi yakni Arifin Panigoro dan George Toisutta.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011