Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah membangun Pusat Riset Perbatasan di Bidang Pertahanan atau "Center for Defense Boundary Research" untuk menangani semua persoalan perbatasan secara komprehensif.
Pusat penelitian perbatasan itu di berada di bawah naungan Universitas Pertahanan, kata Rektor Universitas Pertahanan Mayjen TNI Syarifuddin Tipe saat peresmian CDBR di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, pembentukan CDBR didasari kompleksnya masalah perbatasan.
"Karena itu memerlukan upaya dari berbagai pihak untuk percepatan penyelesaian masalah yang dihadapi. Pembentukan CDBR merupakansalah satu sumbangsih Unhan yang mengemban tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi," katanya.
Syarifuddin mengakui, meski pemerintah telah memberikan perhatian cukup bagi wilayah perbatasan dan masalahnya, namun terkadang masih bersifat sektoral.
Syarifuddin mengatakan, CDBR memiliki tiga misi, yakni penyelenggaraan riset konsultasi pertanahan, pelatihan atau pertemuan ilmiah, dan jasa basis data atau publikasi.
"Karena itu, CDBR memerlukan kerja sama erat dengan lembaga-lembaga dan para pemangku kepentingan yang terkait dengan perbatasan," katanya.
(R018/N002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011