Jika Nurdin Halid yang selama ini bermasalah masih bersikukuh mencalonkan diri sebagai ketua PSSI, bagaimana jadinya masa depan sepak bola di negeri iniPamekasan (ANTARA News) - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Mohammad Yasir Aziz, menyatakan menolak pencalonan Nurdin Halid sebagai Ketua PSSI.
"Secara pribadi saya memang tidak setuju PSSI ini dipimpin oleh mantan narapida," kata Mohammad Yasir Aziz, Rabu.
Yasir mengemukakan hal ini menanggapi hasil seleksi tim pemilihan ketua PSSI yang hanya meloloskan Nurdin Halid dan Nirwan Bakri. Sedangkan Nurdin Halid sendiri tetap bersikukuh maju sebagai calon ketua PSSI, meski organisasi yang dipimpinnya selama ini terindikasi penuh kecurangan. Seperti praktik kasus suap untuk meloloskan tim tertentu.
Sebagai pegiat olahraga, kata Yasir, pihaknya menginginkan seleksi tim olahraga, khusus sepak bola berlangsung dengan jujur dan transparan.
"Jika Nurdin Halid yang selama ini bermasalah masih bersikukuh mencalonkan diri sebagai ketua PSSI, bagaimana jadinya masa depan sepak bola di negeri ini," katanya menambahkan.
Meski menyatakan menolak terhadap pencalonan Nurdin Halid sebagai bakal calon ketua PSSI pada Kongres PSSI pada Maret 2011 yang akan digelar di Bali nanti, namun Yasir sepakat bahwa sistem dan pola seleksi tim sepak bola tetap harus dibenahi. Salah satunya dengan menghapus praktik suap di tubuh organisasi sepak bola tersebut.
Ketua KONI Pamekasan ini juga mendukung gerakan masyarakat Jawa Timur yang tergabung dalam Masyarakat Pencinta Bola (MPB) Jatim kembali melanjutkan aksi demo di depan kantor PSSI Jatim di Surabaya untuk menolak Nurdin Halid.
Mengenai keberadaan PSSI tandingan yang dibentuk oleh KONI Jatim, Ketua KONI Pamekasan Mohammad Yasir Aziz menilai, itu semata-mata untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik terhadap dunia sepak bola di Jawa Timur.
"Saya kira itu juga bagus. Hanya persoalannya mampu atau tidak perubahan yang dilakukan oleh Jawa Timur yang diharapkan menjadi percontohan bagi daerah lain ini," ucap Yasir Aziz.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011