Jakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas PP Tbk, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di sektor jasa konstruksi, menargetkan pada 2010 meraih kontrak senilai Rp300 miliar untuk pembangunan sejumlah proyek di Arab Saudi.
"Kami melaksanakan kerja sama operasi (joint operation/JO) dengan persusahaan raksasa Bin Laden Group," kata Direktur Utama PP, Musyanif, di Jakarta, Rabu, usai rapat umum pemegang saham (RUPS).
Musyanif menyebutkan terdapat tiga proyek yang akan digarap. Dalam hal ini, PP telah menempatkan kepemilikannya di proyek tersebut sebesar 30 persen.
Direktur Operasi PP, Kurwodarmawan, mengemukakan total investasi dari tiga proyek tersebut Rp1,2 triliun, porsi PP meliputi pekerjaan pembangunan King Abdullah Financial Distric Rp200 miliar, Food Mill di Jedah Rp150 miliar, serta King Saud University Rp80 miliar.
Kurwodarmawan mengatakan pihaknya juga telah mengerjakan dua proyek di Arab Saudi, yakni Prince Naif International Ministry Felix senilai Rp35 miliar dan Safa Flying School senilai Rp150 miliar.
Untuk negara di luar Saudi Arabia, Kurwodarmawan mengatakan perusahaan belum menentukan pilihannya karena masih memfokuskan kepada tiga proyek tersebut.
Perseroan Terbatas (PT) PP berhasil meraih kontrak sebesar Rp6,05 triliun, Rp4,2 triliun di antaranya tercatat sebagai pendapatan pada tahun 2009.
Bahkan, pada tiga bulan pertama 2010, PT PP berhasil berhasil membukukan pendapatan sekitar Rp561 miliar. Pendapatan perseroan yang terus bertumbuh ini menunjukkan kinerja yang semakin membaik dari tahun ke tahun, katanya.
Sejak lima tahun terakhir, kata dia, pendapatan perseroan berhasil tumbuh rata-rata 26 persen per tahun, terutama didukung oleh pertumbuhan pendapatan dari sektor jasa konstruksi yang selalu memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan PT PP.
"Kami selalu menekankan kepada inovasi dan efisiensi dalam setiap pengerjaan proyek. Pada tahun 2009 kami berhasil mempertahankan rasio profitabilitas sebesar 3,9 persen atau terbesar dibandingkan dengan BUMN karya lainnya," kata dia..
Musyanif menargetkan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, pendapatan perseroan dapat tumbuh lima kali lipat menjadi Rp5,67 triliun yang ditopang strategi pengembangan usaha di bidang konstruksi dan investasi paska IPO.
Pada tahun 2010, lanjut dia, perseroan menargetkan order book sebesar Rp16,2 triliun, dimana Rp13,6 triliun merupakan kontrak baru dan Rp2,59 triliun merupakan "carry over" 2009. Perolehan kontrak baru 2010 tersebut merupakan dua kali lipat dibandingkan dengan perolehan kontrak baru 2009 sebesar Rp6,05 triliun
Ia menjelaskan PT PP merupakan emiten konstruksi infrastruktur dengan nilai kapitalisasi pasar tertinggi di Indonesia, yakni Rp3,34 triliun dengan harga Rp700 pada sesi penutupan 15 Juni 2010.
Pada saat IPO, PT PP berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp581,8 miliar. "Dana tersebut dialokasikan untuk investasi sebesar 59 persen dan modal kerja 41 persen," katanya.
Saham PTPP telah masuk Morgan Stanley Composite Indeks, kumpulan saham berkinerja terbaik di wilayah Asia Pasifik yang dikeluarkan oleh Morgan Stanley, perusahaan sekuritas dan aset manajemen multinasional.
Beberapa kontrak besar yang akan diperoleh PT PP, antara lain proyek PLTU di Cilegon 2x150 MW senilai 360 juta dolar AS dan akan meraih beberapa proyek besar dengan nilai total Rp3,5 triliun pada tahun 2010.
Ia menyebutkan sejumlah proyek properti yang sudah dan akan dikembangkan, antara lain Apartemen Paladian Park, Apartemen Patria Park, Park Hotel di Jakarta, Juanda Business Center di Surabaya, serta Bukit Permata Sari di Semarang.(*)
(T.G001/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010