Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa sendiri yang meresmikan pembukaan Galeri Indonesia di International Buddhist Museum di kota Kandy itu, bersama dengan 17 galeri negara lainnya.
Menurut keterangan pers KBRI Colombo Sri Lanka, miniatur Candi Borobudur dari batu alam seberat 350 kg dan berbagai replika patung Budha serta relief pada candi Budha terbesar di Indonesia itu menjadi pusat perhatian Presiden Sri Lanka, korps diplomatik dan para bikkhu.
Tidak hanya mereka, wakil komunitas Buddhist berbagai negara, serta media nasional dan internasional yang turut menghadiri acara peresmian itu juga mencurahkan perhatian lebihnya.
Di Galeri Indonesia, Rajapaksa mendapatkan penjelasan langsung mengenai perkembangan Budha di Indonesia dari Duta Besar RI Djafar Husein dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian Agama RI.
Galeri Indonesia adalah hasil upaya bersama KBRI Colombo dan umat Budhis Indonesia, yaitu Walubi, Vihara Mendut dan “Kadam Choeling” Dharma Center.
"Diperkirakan museum tersebut akan menarik sekitar satu juta pengunjung yang juga berziarah ke Sri Dalada Maligawa Temple yang menyimpan relik suci gigi Sang Budha," demikian KBRI Colombo dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu.
Media lokal menyebutkan, pemerintah Sri Lanka telah menghabiskan Rp20 miliar untuk merenovasi gedung kuno peninggalan kolonial Inggris yang dibangun pada 1883 itu.
Negara lain yang juga membuka galeri di museum itu adalah Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. (*)
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011