Pakar mikrobiologi Swiss berusia 81 tahun itu akan menggantikan ilmuwan Italia Nicola Cabibbo, yang meninggal Agustus lalu, untuk memimpin Akademi Sains Kepausan, demikian keterangan pers Vatican.
Pencalonan seorang pemimpin bukan Katolik itu adalah yang pertama dalam sejarah akademi yang didirikan pada 1603 itu, menurut I.Media, kantor berita yang mengkhususkan diri dalam informasi keagamaan.
Arber, yang mengajar di University of Basel, membagi hadiah Nobel 1978 untuk fisiologi atau ilmu kedokteran dengan ilmuwan Amerika Hamilton Smith dan Daniel Nathans, bagi penemuan dan aplikasi enzim-enzim restriksi mereka.
Penemuan dan penggunaan enzim, yang merupakan mekanisme pertahanan bakteri terhadap infeksi, telah menghasilkan revolusi dalam genetika molekular.
Arber telah menjadi anggota akademi ilmiah Vatican sejak Mei 1981 dan tokoh di dewan direkturnya.
Sekitar 30 penerima Nobel adalah anggota Akademi Sains Kepausan, yang memiliki akarnya di Akademi Lincei yang didirikan oleh Federico Cesi, seorang penyokong seni dan sains yang juga mengembangkan teleskop Galileo.
Lembaga itu, yang mengumpulkan 80 peneliti ilmiah dari seantero dunia, mempelajari enam bidang besar termasuk sains-sains fundamental, bioetika dan juga masalah lingkungan.(*)
(Uu.S008/Z002/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011