Dari berbagai informasi yang berhasil dikumpulkan, Sabtu, kandidat ketua umum yang berlatar belakang Partai Golkar, Nusron Wahid, menjadi saingan bersama kandidat dari partai lain yakni Khatibul Umam Wiranu (Demokrat), Syaifullah Tamliha (PPP), serta Marwan Jakfar dan Abdul Malik Haramain (PKB).
Syaifullah Tamliha tidak membantah ketika dikonfirmasi mengenai kemungkinan bergabungnya kandidat dari ketiga partai itu dalam pemilihan ketua umum, terutama setelah seleksi calon atau pada putaran kedua pemilihan.
Meski hingga saat ini para kandidat tersebut belum mengikatkan diri dalam satu koalisi, namun di antara mereka telah terjadi komunikasi yang semakin intensif.
"Ya, kita terus berkomunikasi," kata Syaifullah Tamliha yang merupakan kerabat mantan Ketua Umum PBNU KH Idham Cholid.
Menurut dia, salah satu yang dibicarakan oleh tim masing-masing kandidat adalah kemungkinan untuk mengusung paket calon yang terdiri dari calon ketua umum, wakil ketua umum, dan sekretaris jenderal.
Kemungkinan koalisi juga dibenarkan Khatibul Umam Wiranu yang saat ini juga dinilai sebagai kandidat yang memiliki peluang cukup besar untuk menang.
"Nanti kita galang koalisi," kata Umam usai mengikuti rapat pemandangan umum pengurus wilayah dan cabang.
Sementara itu Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (Laksnu) Gugus Joko Waskito memprediksi persaingan untuk memperebutkan ketua umum akhirnya akan mengerucut pada dua nama yakni Nusron dan Umam.
"Tampak Nusron Wahid dan Khatibul Umam mulai kelihatan mendapat dukungan signifikan," katanya.
Namun, lanjutnya, pertarungan akan jauh lebih seru jika kandidat dari PPP dan PKB, dua partai berbasis NU, bersatu membentuk poros hijau.
"Jika akhirnya ada koalisi poros hijau, yakni Syaiful Tamliha, Marwan, Malik, dan lain-lain, maka akan seru perebutan Ketua Umum Ansor," katanya.
Sesuai jadwal yang disusun panitia, pemilihan ketua umum akan dilaksanakan Minggu (16/1), sedangkan kongres akan ditutup Senin (17/1).(*)
S024/Z002
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011