London (ANTARA News) - Pagelaran wayang kulit dengan lakon "Bima Sakti" yang menceritakan perjalanan Bima ketika mencari jati diri, mengawali acara menyambut tahun baru 2011 yang digelar di KJRI Hamburg.
Bertindak sebagai dalang pagelaran Maharsi yang juga merupakan guru gamelan dan tari dari Kelompok Budaya Margi Budoyo bimbingan KJRI Hamburg, demikian keterangan pers KJRI Hamburg yang diterima Antara London, Minggu.
Suasana Indonesia dalam acara pergantian tahun begitu terasa apalagi sebagian besar tamu diantaranya tokoh dan berbagai lapisan masyarakat Indonesia di Hamburg menonton wayang kulit sambil lesehan di atas tikar dan menikmati hidangan bakmi bakso, serasa menonton di pendopo.
Selain pagelaran wayang kulit, masyarakat Indonesia turut memeriahkan suasana malam itu dengan menampilkan berbagai atraksi, antara lain pembacaan puisi dan penampilan grup band .
Para pelajar yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) cabang Hamburg serta , grup Pelajar Indonesia Harburg (selatan Hamburg) dan kelompok musik tradisional Masyarakat Nauli Indonesia (MNI) Hamburg juga tampil memeriahkan acara.
Konsul Jenderal RI Hamburg, Marina Estella Anwar Bey menyampaikan acara tahun baru diselenggarakan bukan untuk bersenang-senang, tetapi kesempatan untuk merenung mengenai apa yang telah dilakukan sepanjang tahun 2010.
Ia juga mengingatkan kembali bahwa sebagian saudara kita di tanah air masih hidup dalam kesulitan karena dilanda berbagai bencana, untuk itu ia mengajak hadirin untuk terus membantu saudara-saudara yang sedang mengalami kesulitan di tanah air.
Kepada masyarakat Indonesia di Hamburg dan sekitarnya Konsul Jenderal mengharapkan agar di tahun 2011 dapat lebih meningkatkan kemampuan berkarya serta terus mempertahankan persatuan dan keharmonisan di antara masyarakat Indonesia di Jerman, khususnya di Hamburg dan sekitarnya.
Walaupun sejak awal Desember 2010 kota Hamburg mengalami cuaca lebih dingin dari biasanya serta terus menerus diselimuti salju, namun pagelaran wayang kulit dan berbagai penampilan lainnya dapat menghangatkan para tamu dari iklim musim dingin tersebut.
Suasana semakin berkesan ketika detik-detik Tahun Baru 2011 disambut dengan nyanyian bersama lagu "Auld Lang Syne" dalam berbagai bahasa serta saling memberikan ucapan selamat tahun baru diantara para hadirin.(*)
(ZG/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011