Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di jalur menuju Pos Pengamatan Merapi Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Dua korban tewas adalah Musriyanti (65) dan Mahmudah (60), keduanya warga Bumirejo Kecamatan Mungkid.
Rem mobil yang dikemudikan Suparno (57) warga Bumirejo, Kecamatan Mungkid tersebut diduga blong sehingga saat melewati jalur yang berliku sopir kehilangan kendali.
Seorang saksi mata mengatakan, mobil oleng dan jatuh ke jurang setelah sebelumnya sempat terguling beberapa kali.
"Kemungkinan rem mobil blong dan sopir kehilangan endali. Untung jurang tidak terlalu dalam," kata Ismail, saksi mata tersebut.
Berdasarkan data di RS Muntilan, korban luka adalah Muntiyah (60) warga Gunting, Sawangan mengalami luka yang cukup parah dan masih dirawat di ICU. "Korban mengalami gegar otak," kata seorang anggota medis RSUD Muntilan.
Korban luka-luka lainnya adalah Umi Salma (40), Risma F. (6), Muh Arif (13) warga Gunting, Sawangan, Lailatul Zahro (26), Eni Purwaningsih (28), Suparno (57), Asni Fauziah (1,5) warga Bumirejo Kecamatan Mungkid, dan Tri Isnaya (16) warga Gemer, Kabupaten Purworejo.
Umi salma, mengatakan, mereka berangkat dari Bumirejo, Mungkid siang hari dan berencana pergi ke Pos Pengamatan Babadan untuk melihat kondisi Gunung Merapi pascaerupsi.
Rombongan naik melalui jalur Pasar Sewukan melewati Desa Paten. Rombongan yang baru menikmati pemandangan di Pos Babadan harus pulang karena hujan mulai turun. Mereka pun akhirnya pulang melewati jalur Desa Babadan. Naas baru sekitar 10 menit perjalanan pulang, tiba-tiba rem mobil tidak berfungsi.
"Saat mendengar rem tidak berfungsi, kami di dalam mobil panik. Namun karena laju mobil terlalu cepat, akibat jalan menurun, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tiba-tiba saja, pandangan gelap. Saat siuman, sudah banyak orang menolong kami," katanya.(*)
ANT/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010