TBM yang diberi nama "Library @ Mal `d:buku bibliopolis" itu dibuka oleh tokoh sastrawan Indonesia, Budi Dharma, serta perwakilan Dinas Pendidikan Surabaya dan Jawa Timur, Rabu.
TBM di Royal Plaza itu menempati sebuah gerai di lantai tiga, sehingga melengkapi dua TBM yang berdiri sebelumnya di CITO dan Kapas Krampung Plaza.
"Mendirikan sebuah Balai Belajar Bersama di mal itu rasanya tepat untuk karakter kota Surabaya yang metropolis karena memenuhi kebutuhan estetis sebagai masyarakat urban yang gemar bergaya hidup modern," ujar Direktur d:buku bibliopolis, Diana AV Sasa.
Balai Belajar itu, kata dia, akan menjadi ruang bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan pengembangan literasi secara lebih luas, juga bisa menjadi pusat penyelenggaraan kegiatan literasi dalam intepretasi yang seluas-luasnya.
"Karena itulah dibutuhkan sebuah ruang belajar bersama yang letaknya di lokasi yang mana masyarakat gemar berkunjung. Mal adalah salah satu alternatif yang dapat dipilih," tutur Diana.
Pembukaan TBM Royal Plaza itu diisi dengan berbagai acara menarik, yakni pameran foto "Perempuan dan Buku", bedah buku "Bintang Anak Tuhan" karya Kirana Kejora, dan "art performa" dari artis Vicky Burki dari Jakarta, Gita ESOK dan Cacak Band dari Surabaya.
Artis Vicky Burki yang tampil pertama dalam acara pembukaan, berhasil membuat pengunjung Royal Plaza merangsek ke dekat panggung. Ia menampilkan tarian dan puisi yang diiringi musik seruling yang ditiup oleh Nawi de Santos, seniman Surabaya.
Setelah itu, para pengunjung yang mayoritas berasal dari pelajar dan mahasiswa langsung mengerumuni Vicky Burki untuk berfoto bersama atau sekedar minta tanda tangan.
"Ternyata baik ya, tidak segalak kalau main sinetron," ujar salah satu pengunjung tentang artis yang sering berperan antagonis tersebut.(*)
(ANT-165/E011/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010