Bantul (ANTARA News) - Festival Gudeg Manggar yang digelar di Dusun Mangir, Desa Sendangdari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai upaya mengingatkan sejarah keberadaan dusun itu.

"Gudeg manggar yang saat ini telah mendunia dulunya juga dibuat oleh warga dusun ini, sehingga dengan festival ini sebagai upaya memunculkan lagi sejarah dusun ini," kata Panitia Penyelenggara Badroni, Rabu.

Di sela acara Festival Gudeg Manggar sekaligus peluncuran buku sejarah Dusun Mangir, ia mengatakan festival gudeg manggar diikuti oleh sebanyak 25 orang pembuat gudeg manggar yang menyajikan masakan gudeg manggar dengan berbagai macam rasa serta sajian.

"Diharapkan salah satu di antara mereka dapat menyajikan rasa yang enak seperti konon apa yang dikatakan orang bahwa orang tua terdahulu di dusun ini pandai membuat gudeg, bahkan secara turun temurun," katanya.

Ia menambahkan, festival gudeg manggar yang ditampilkan oleh para ibu rumah tangga tersebut, juga dalam rangka peringatan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2010 ini.

"Ini sekaligus menampilkan peranan ibu, karena asal mula gudeg manggar tersebut juga diprakarsai oleh seorang ibu rumah tangga di dusun ini pada zaman dulu," katanya.

Badroni yang juga sesepuh desa ini menceritakan asal mula gudeg manggar di dusun ini yakni Putri Pambayun atau Nyai Ageng Mangir Wonobudoyo pada ratusan tahun lalu telah menciptakan gudeg manggar .

Menurut dia, gudeg manggar dengan bahan baku mayang (bunga kelapa) yang masih muda sebagai pengganti nangka tersebut rasanya sangat lezat sehingga menjadi santapan utama keluarga di zaman itu.

"Konon rasa gudeg manggar yang dicampur dengan daging ayam rasanya menjadi sangat khas dan tidak ada yang menandinginya, sehingga sangat dikenal pada masa itu," katanya.

Bahkan, kata dia seorang ahli kecantikan terkenal yaitu Mooryati Sudibyo telah memopulerkan gudeg manggar ke seluruh dunia sebagai menu masakan untuk kecantikan.

"Dengan menyantap gudeg manggar konon seseorang akan menjadi lebih nampak cantik dan bercahaya wajahnya, atau dulu orang mengatakan dalam bahasa jawa "klimis"," katanya.

Sehingga, kata dia gudeg manggar yang telah ada sejak ratusan tahun lalu dan telah menjadi ikon masakan yang mampu menarik wisatawan ke negeri ini mengingatkan kepada masyarakat luas bahwa sejarah juga berasal dari Dusun Mangir.(*)

(ANT-068/H008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010