Jepara (ANTARA News) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata mengungkapkan, kemampuan para peneliti melahirkan inovasi dalam bidang teknologi belum diimbangi dengan kesiapan penyerapan teknologi tersebut.
"Untuk itu, jurang pemisah antara inovasi para peneliti harus diupayakan tidak terlalu jauh dengan tingkat penyerapan teknologi hasil inovasi para peneliti di Tanah Air," ujarnya pada acara penandatanganan kesepakatan serta perjanjian kerja sama antara Pemprov Jateng, Kementerian Riset dan Pemkab Jepara di Aula Bumi Perkemahan Pakis Aji, Jepara, Senin.
Ia mengaku, kapasitas peneliti maupun kapasitas inventor di Tanah Air cukup menggembirakan.
Bahkan, jumlah inovasi yang diterima Kementerian Ristek, yakni 1.500 hasil-hasil inovasi. "Hanya saja, Ristek baru mampu membukukan 102 hasil inovasi," ujarnya.
Dari 102 hasil inovasi tersebut, kata dia, perlu dikembangkan hasil inovasi apa yang sudah mampu dilakukan, terutama resep tentang teknologi tepat guna.
"Kemampuan inovasi kita yang tergolong bagus juga mendapat pengakuan, karena berada pada posisi 36 atau lebih tinggi dibandingkan negara Singapura maupun Malaysia," ujarnya.
Sedangkan jurang pemisah tersebut, kata dia, harus dilakukan intermediasi agar hasil inovasi tersebut bisa diterapkan di masyarakat, sehingga bisa membangun perekonomian kita.
Meskipun hasil inovasi di Tanah Air cukup bagus, katanya, kesiapan teknologi masyarakat Indonesia tingkat Asia berada pada posisi 91, sedangkan paling bawah yakni Philipina, di atasnya ada Singapura, Malaysia, dan Thailand.
"Hal ini mengindikasikan teknologi tidak digunakan di dalam industri kita, termasuk industri yang diterapkan di masyarakat, baik teknologi dari luar maupun dari dalam negeri," ujarnya.
Adanya kampung teknologi di Desa Suwawal Timur, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, diharapkan mampu memberikan percontohan.
Sedangkan Ketua Komisi VII DPR RI Tengku Rifki mengungkapkan dukungannya terhadap pengembangan kampung teknologi di Jepara.
"Kami berharap, adanya efek domino di masyarakat dari pengembangan kampung teknologi ini," ujarnya.
Sedangkan harapan daerah untuk mendapatkan sejumlah dukungan dari pusat, pemda setempat diminta menyampaikannya.
"Silahkan disampaikan, terutama melalui wakil yang terpilih dari daerah pemilihannya masing-masing," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Jepara Hendro Martojo mengharapkan dukungan dari Pemprov Jateng dan Kementerian Riset dan Teknologi dalam mengembangkan kampung teknologi.
Sementera itu, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menyatakan dukungannya terhadap pengembangan kampung teknologi agar mampu mengembangkan teknologi tepat guna untuk membangun kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya pengembangan teknologi tepat guna, diharapkan mampu meningkatkan nilai tukar barang yang dihasilkan dengan sentuhan teknologi tersebut.
"Saat ini, kami menunggu hasilnya dan sangat kami harapkan," ujarnya.(*)
(U.KR-AN/R010/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010