Jakarta (ANTARA News) - Senjata ini dapat membinasakan target sejauh 100 mil (160 km) jauhnya melalui kekuatan sebuah peluru yang memiliki delapan kali kecepatan suara.
Senjata super ini disebut-sebut sebagai yang terkuat di seluruh dunia setelah pengujian yang dilakukan di lapangan tembak angkatan laut AS.
Sebuah tembakan dari railgun elektromagnetik yang ada pada the Naval Surface Warfare Centre di Dahlgren, Virginia menghasilkan tenaga 33 megajoule yang keluar melalui larasnya, yang merupakan sebuah rekor dunia untuk tenaga penghancur, tiga kali lebih besar dari catatan sebelumnya.
Satu megajoule kira kira setara dengan bobot mobil satu ton yang berjalan dengan kecepatan 100 mil per jam (160 km per jam). Dampak dari proyektil yang menjangkau targetnya itu 33 kali dari dorongan tenaganya.
Peluru itu hanya memerlukan waktu semenit untuk ditembakkan sejauh 100 mil dan akan kena sasaran secara akurat, dengan kecepatan yang mustahil dilakukan oleh senjata konvensional.
Meriam tembak berteknologi tinggi itu menembakkan peluru seberat 9 kg atau misil pada kecepatan yang mustahil dilakukan oleh senjata konvensional. Pembuatnya sesumbar senjata itu memiliki keakurasian yang tinggi.
Peluru tersebut tidak mengandalkan pada bubuk peledak tapi menggunakan gelombang energi listrik untuk menembakkan peluru pada kecepatan mendekati 8 mach.
Peluru itu tak meledak pada targetnya tetapi menghancurkan apapun yang diterjangnya melalui tenaga saja.
Saat ini, kapal perang AS hanya dapat menjangkau target sejauh 13 mil dan angkatan laut berharap senjata baru itu bisa ditembakkan dari jarak yang lebih aman.
Laksamana Pertama l Nevin Carr, kepala penelitian angkatan laut mengatakan senjata itu diarahkan pada magasin kapal musuh sehingga ledakannya jadi bom sendiri di kapal musuh.
Masih lima atau 10 tahun lagi - sebelum senjata itu siap digunakan di kapal. "Orang melihat hal ini di video game, tetapi ini nyata," ujar Roger Elis, manajer program tersebut. "Ini sangat bersejarah."
Dalam pengujian hari Jumat, senjata itu menembakkan sebuah peluru setinggi 5,500 kaki menembus kayu. Peluru itu menciptakan suara ledakan kecil menembus kecepatan suara sebelum jatuh kembali ke bumi.
Puluru itu ditembakkan pada lintasan yang sangat rendah dan para ilmuwan menghitung peluru tersebut bisa menempuh jarak hingga 100 mil jika ditembakkan pada lintasan yang optimum.
Hambatan utama bagi angkatan laut dalam penelitiannya adalah menyediakan "charge" yang memadai agar senjata itu tetap menembak pada kecepatan yang supersonik. Pengembangan senjata itu menelan biaya 211 juta dolar.
Pada pengujian hari jumat, senjata itu memerlukan waktu lima menit untuk mengumpulkan tenaga listrik sebelum memuntahkan sebuah peluru.
(Yud/A038/BRT)
Penerjemah: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010