Cancun-Meksiko (ANTARA News) - LSM German Watch dan Climate Action Network (CAN) Europe mengeluarkan laporan Indeks Kinerja Perubahan Iklim yang menyebutkan Indonesia berhasil mengurangi emisi karbondioksida dengan peringkat indeks naik dari 23 pada 2010 menjadi 21 pada 2011.
"Indonesia menempati rangking yang lebih baik tahun ini yaitu rangking ke 21, berdasarkan trend emisi, tingkat emisi dan kebijakan iklim," kata Penasehat Senior German Watch, Jan Burch usai presentasi laporan "The Climate Change Performance Index" pada `side event` KTT (COP) ke-16 Perubahan Iklim di Cancun, Meksiko, Senin.
Untuk kategori negara industrialisasi baru, Indonesia berperingkat keempat terbaik setelah Brazil, India, Meksiko dan Thailand.
Sedangkan untuk kategori indeks penampilan perubahan iklim di negara ASEAN plus India, China, Jepang dan Korea, peringkat Indonesia nomor tiga besar setelah India dan Thailand.
Laporan tersebut juga menyebutkan rangking 10 negara pengemisi karbon terbesar yaitu Jerman, Inggris, India, Korea Selatan, Jepang, Rusia, Iran, Amerika, China dan Kanada.
Jan menjelaskan pihaknya meranking negara berdasarkan tiga hal utama yaitu trend emisi, tingkat emisi dan kebijakan iklim.
Untuk trend emisi dengan indikator dari sektor energi, transportasi, peruahaman, industri dan perbandingan target penampilan emisi karbon.
Sedangkan tingkat emisi dilihat dari level karbondiosida per unit energi utama, dan penggunaan energi per kapita, sementara kebijakan iklim dilihat secara internasional dan nasional.
Burch mengatakan laporan German Watch ini merupakan instrumen inovatif yang meningkatkan transparansi kebijakan iklim internasional.
Dia mengatakan laporan dikeluarkan oleh German Watch dan CAN Europe dengan bantuan 190 ahli energi dan kebijakan iklim.
Penilaian berdasarkan kriteria yang distandarkan, indeks dievaluasi dan dibandingkan dari penampilan usaha-usaha perlindungan iklim dari 57 negara yang bertanggung jawab terhadap 90 persen emisi karbondioksida di dunia.
Untuk itu, Indonesia disebutkan berada pada posisi moderat atau ditengah-tengah dalam usaha mengurangi emisi karbondioksida.
Dalam laporan itu juga disebutkan secara khusus bahwa Brazil dan Indonesia dimana 80 persen emisi berasal dari penggundulan hutan, harus mengurangi emisi karbon dari sektor kehutanan dan dibantu pendanaan dari komunitas internasional.
Brazil mencatat berhasil menurunkan 50 persen emisi karbon dari sektor kehutanan dalam beberapa tahun terakhir .
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010