"Sistem pertahanan udara jarak menengah Mersad berhasil melakukan uji tembak salah satu senjata pertahanan udara negara," kata juru bicara pelatihan Brigjen Hamid Arjangi seperti dikutip kantor berita semi-resmi ISNA.
"Senjata itu sepenuhnya benar-benar digital asli buatan dalam negeri dan mampu menghadapi perang elektronik. Senjata tersebut bisa mencegat dan menghancurkan pesawat modern dalam posisi tinggi atau rendah dan terhubung ke jaringan radar," kata Arjangi.
Jaringan radar Iran juga mengatur ke lokasi radar pengintai pesawat-pesawat tak berawak ukuran kecil dari musuh pada hari ketiga pelatihan, kata komandan menurut ISNA.
Sementara itu berbagai jenis radar tetap dan radar mobile serta radar bikinan sendiri diproduksi atau diperbarui juga diuji pada Kamis.
Pada hari itu, sistem radar negara, yang menyampaikan perintah intelijen ke komando gabungan dan jaringan kontrol, digunakan dan diperiksa.
Menurut Arjangi, misi pengintaian untuk mendeteksi musuh dengan menggunakan radar juga dalam agenda hari ketiga pelatihan, kata Press TV satelit lokal.
Pada awal pelatihan hari pertama Selasa, "pesawat musuh (hipotetis) dijuluki `Angkatan Orange` diidentifikasi dan dicegat oleh sistem radar kita dan kemudian perintah untuk menghadapi musuh tersebut dikeluarkan," kata Arjangi.(*)
(T.H-AK/S004/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010